Jumat, Oktober 4

Jakarta

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa pangkalan udara Barat yang menampung jet tempur F-16 untuk Ukraina akan menjadi target yang sah bagi pasukannya.

“F-16 mampu membawa senjata nuklir, dan kita juga perlu mempertimbangkannya saat mengatur operasi tempur kita,” kata Putin, seperti dikutip detikINET dari Insider.

F-16, yang dibuat oleh Lockheed Martin, adalah pesawat tempur multi-peran yang lincah dan canggih, sudah lama didambakan Ukraina untuk melawan Rusia. Harganya sekitar USD 63 juta dan mencapai kecepatan hingga 1.500 mph.


Ukraina sedang menunggu pengiriman F-16. Nah, pangkalan udara Barat mungkin digunakan oleh Ukraina saat mereka memperoleh jet tersebut, karena pangkalan F-16 memerlukan landasan pacu berstandar tinggi dan juga hanggar pelindung.

Tak jelas berapa banyak pangkalan udara kepunyaan Ukraina yang memenuhi standar tersebut. Rusia pun kemungkinan akan memprioritaskan penghancuran pangkalan udara yang memenuhi standar F-16.

Putin juga menilai F-16 takkan mengubah situasi di medan perang.”Kami akan menghancurkan pesawat tempur mereka sama seperti kami menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan lainnya, termasuk beberapa peluncur roket,” katanya.

Dia menepis peringatan Barat bahwa Rusia mungkin akan menyerang wilayah lain di Eropa. “Pernyataan mereka mengenai dugaan niat kami untuk menyerang Eropa setelah Ukraina adalah omong kosong belaka,” katanya.

Dia mengatakan anggaran pertahanan AS 10 kali lebih tinggi dibandingkan anggaran Rusia: “Mengingat hal itu, apakah kita akan berperang melawan NATO? Ini omong kosong,” tandasnya.

Sejumlah negara Eropa mencurigai Rusia mungkin akan menyerang negara lain di benua tersebut dalam beberapa tahun mendatang. Itu akan mengarah ke konflik lebih luas, lantaran sebagian besar negara Eropa tergabung dalam NATO. Perjanjian pertahanan kolektif aliansi tersebut menyatakan serangan ke satu negara dianggap sebagai serangan ke semua negara.

Saat ini, koalisi yang dipimpin AS, Denmark, dan Belanda membantu melatih pilot dan awak Ukraina mengoperasikan dan memelihara jet tersebut. Sekelompok pilot Ukraina memulai pelatihan F-16 di Pangkalan Udara Skrydstrup Denmark Agustus lalu.

Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, menilai meskipun terdapat tantangan, pelatihan pilot Ukraina mengalami kemajuan dan mereka kini menerbangkan jet tersebut di atas wilayah Denmark. Negara lain seperti Inggris, sedang mempersiapkan pilot untuk pelatihan tersebut dengan pelajaran dasar penerbangan dan bahasa Inggris.

Ada juga sekitar 50 teknisi Ukraina yang dilatih untuk mendukung dan memperbaiki F-16 yang sangat rumit sehingga biasanya dibutuhkan delapan hingga 14 orang untuk merawat masing-masing jet.

Simak Video “Putin Sebut Kehadiran Pasukan Barat di Ukraina Picu Perang Dunia Ketiga
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version