Rabu, Oktober 2


Jakarta

Pungutan Rp 150 ribu untuk wisatawan mancanegara belum maksimal. Karena, ternyata baru 40% traveler yang terjaring oleh kebijakan itu.

Tarif masuk ke Bali bagi wisman mulai berlaku pada 14 Februari 2024 atau lebih dari sebulan yang lalu.

“Mulai 14 Februari ada pungutan Rp 150 ribu per orang untuk wisman ke Bali. Dan baru 40% yang baru melakukan pembayaran pungutan wisman sejak peraturan ini berlaku,” kata Sandiaga Uno., menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (menparekraf) dalam temu jurnalis mingguan, Senin (25/3/2024).


“Tingkat kepatuhan akan terus kita tingkatkan dan kita harapkan melalui sosialisasi ini peraturan baru pungutan wisman bisa lebih ditegakan di lapangan,” dia menegaskan.

“Kami terus sosialsiasi melalui lintas kementerian/lembaga dan juga stakeholder pariwisata lainnya,” dia menambahkan

Dikatakan bahwa dana yang terkumpul akan diprioritaskan bagi penanganan sampah di provinsi itu. Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang menjabarkannya beberapa waktu lalu.

“Terkait pengelolaan sampah di bali Kita harapkan ini bisa segera lebih baik ke depan utamanya udah ada Pergub Bali 47/2019,” kata Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan bahwa pungutan levy ini adalah kebijakan baru yang memerlukan sosialisasi lebih gencar.

“Selama ini, sosialisasi sudah dilakukan oleh Birkom Kemenparekraf dan juga Kemenlu, dengan mengundang para dubes yang ada di jakarta ke Bali. Berikutnya mengadakan pertemuan dengan duta besar indonesia di luar negeri,” kata dia melalui saluran online.

“Jujur kemarin ini lebih fokus dengan kedatangan di internasional,” ujar dia.

Penambahan konter di terminal domestik

Lalu, untuk merealisasikan hingga 100%, Pemprov Bali juga akan menambah konter di terminal domestik. Karena, ada pula wisman yang datang melalui terminal itu.

“Sebulan ini kami sudah mengajukan ke pihak Angkasa Pura untuk menempatkan konter di kedatangan domestik sebagai bahan masukan dari wisatawan asing yang melaluui Jakarta atau jalan lain yang menuju ke Bali,” kata Tjok Bagus .

“Itu kami masih menunggu Perum Angkasa Pura. Karena hal ini memang masuknya keluhan-keluhan wisatawan melalui customer service kami. itu yang dapat kami sampaikan,” kata dia.

Kembali ke Sandiaga, pihaknya akan membantu dalam hal sosialisasi dan edukasi. Di samping itu, kata dia, sudah banyak penyedia aplikasi dan para stakeholder pariwisata ingin membantu memungut.

“Karena banyak juga kemudahan jika dibantu untuk memungut pungutan wisatawan asing.Ada beberapa sudah datang ke saya, nanti kita bantu fasilitasi pak kadis,” ujar dia.

“Sosialisasinya ke tiga pasar utama Australia, Singapura, India, Malaysia dan kita harapkan bisa jangkau 80 persen lebih wisatawan mancanegara yang datang ke Bali,” ujar dia.

Simak Video “Destinasi Wisata Puri Ubud di Bali yang Cantik dan Estetik
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version