Kamis, September 19


Jakarta

Macet horor tengah melanda kawasan Puncak. Momen ini bikin pengendara was-was kehabisan BBM saat terjebak macet.

Ratusan ribu kendaraan memadati kawasan Puncak. Kemacetan horor pun tak bisa dihindarkan. Diungkap Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kapasitas jalan di kawasan Puncak maksimal menampung 70 ribu kendaraan. Sementara pada saat macet horor itu, jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat mencapai 150 ribu kendaraan.

Selain itu, pemotor juga banyak yang tak tertib mengantre di kemacetan. Banyak yang nekat mengambil lawan arah sehingga kendaraan lainnya dari arah berlawanan itu jadi terhambat.


“Iya, motor pada melambung melawan arah sehingga lalu lintas terkunci,” kata Rio dilansir detikNews.

Kemacetan horor ini pun membuat was-was pengendara. Dikutip detikJabar, pengendara mengalami macet hingga belasan jam. Bahkan hingga Senin pagi, sekitar pukul 07.20 WIB kemacetan parah masih terjadi. Kendaraan, terutama mobil hanya bisa melaju sejauh 10 meter setiap setengah jam.

Ade (40), warga Cibinong Bogor mengaku, dia pergi ke Cianjur bersama rombongan tiga mobil untuk menggelar lamaran di Kota Santri pada Sabtu pagi. Dia pun melalui Jalur Puncak untuk pulang ke Bogor pada Sabtu sore.

Ade sejatinya sudah mengantisipasi kemacetan di kawasan Puncak itu. Namun demikian dia tidak menyangka bila macetnya sangat parah hingga terjebak 14 jam. Kondisi ini juga membuatnya khawatir akan kehabisan bahan bakar. Pasalnya kondisi jalan macet dan tak memungkinkan mengisi BBM.

“Bahan bakar takut habis. Bekal makanan dan minuman juga sedikit lagi. Warung kan susah setelah dibongkar. Apalagi cari toilet, lebih susah lagi,” kata Ade.

Saat ini pihak kepolisian tengah memberlakukan sistem one way ke arah Jakarta. Diharapkan dengan cara ini, kemacetan bisa terurai. Polisi juga mengimbau agar masyarakat untuk hari ini tidak pergi ke Puncak.

“Jadi untuk yang ke Puncak hari ini kita tutup, jadi kami sarankan untuk tidak ke Puncak. Silakan cari tempat wisata alternatif lain,” ujar Rio.

(dry/mhg)

Membagikan
Exit mobile version