
Jakarta –
Hubungan erat antara Elon Musk dan pemerintahan AS membuat segelintir orang murka. Mereka mengatakan tidak pernah memilih sang miliarder, yang belakangan makin menguatkan posisinya di era Presiden Donald Trump.
Sekitar 30 orang berkumpul di luar showroom Tesla, Manhattan, melakukan protes. Unjuk rasa ini diorganisir oleh grup Rise and Resist pada 9 Februari silam. Musk diketahui telah menjadi ketua Department of Government Efficiency (DOGE), yang telah menarik kontroversi atas perombakan birokrasi dan anggaran pemerintah federal — termasuk USAID.
Musk secara teknis adalah penasihat Donald Trump. Beberapa yakin bahwa intervensi Musk di pemerintahan akan mengacaukan banyak hal.
“Ini adalah kudeta administratif,” kata Jamie Bauer, salah satu penyelenggara protes, selama protes.
“Kami kesal dengan Musk yang mengambil alih pemerintahan. Tempat apa yang lebih baik daripada pergi ke showroom-nya?” lanjutnya.
Demonstran lain, Ryan Toale, seorang pensiunan yang tinggal di dekat Union Square juga menyebut tindakan Musk sebagai kudeta.
“Ini tentang kemarahan terhadap seseorang yang tidak dipilih tetapi memegang begitu banyak kekuasaan. Dia menghancurkan sesuatu yang dibangun selama 250 tahun. Ada masalah tetapi ada cara lain untuk memperbaikinya, bukan dengan kudeta,” serunya.
Protes itu bermulai pada pukul 13.00 waktu setempat. Banyak yang membawa papan unjuk rasa termasuk tulisan ‘Tidak Ada Diktator di AS’. Ada juga ajakan untuk memboikot Tesla.
“Kami ingin Tesla diboikot. Ada kendaraan listrik lain yang lebih aman,” ujar mereka.
Beberapa pejalan kaki melirik para pengunjuk rasa atau memperhatikan mereka saat mereka lewat. Beberapa terlihat merekamnya dengan ponsel. Seorang wanita yang sedang mengemudi membunyikan klakson untuk memberi dukungan.
Sampai akhirnya, demo itu membawa hampir semua dari mereka masuk dan berbaris mengelilingi ruangan. Mereka mengangkat papan masing-masing dan meneriakkan slogan-slogan mereka. Para karyawan tetap berada di belakang. Terlihat dua orang menelepon sambil mengawasi para pengunjuk rasa dengan saksama.
Tidak ada kerusakan yang terjadi pada mobil-mobil yang dipajang, meskipun beberapa meninggalkan plakat di kap mesin atau bagasi sebelum berbaris keluar.
Beberapa menit kemudian, enam petugas polisi muncul dan mulai mengelilingi kelompok pengunjuk rasa. Para karyawan ruang pamer terlihat memeriksa mobil-mobil sebelum mengunci pintu dan mengambil semua plakat yang tertinggal. Tidak ada yang ditangkap atau ditegur.
Aksi protes itu berakhir pada pukul 2 siang. Bauer mengindikasikan bahwa akan ada aksi protes lain dalam waktu dekat, dan pengunjuk rasa lainnya tampak bersemangat untuk terus berunjuk rasa menentang Musk. Demikian melansir Amny.
(ask/ask)