Minggu, April 13

Jakarta

Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump semakin absurd. Ada pulau tanpa manusia dan hanya berisi penguin di Antartika, ikut kena aturan ini.

Wilayah Kepulauan Heard dan McDonald (HIMI) di Antartika bukanlah negara, tapi kena aturan tarif 10 persen oleh Trump. Padahal, ini adalah habitat penguin, tidak ada manusianya. Lokasinya pun jauh, 4.000 km di barat daya Perth, Australia.

Wilayah Kepulauan Heard dan McDonald adalah kepulauan dengan luas 37 ribu hektar atau seluas Kota Semarang. Diberitakan Wired, ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO karena merupakan kepulauan dengan gunung berapi aktif, glacier, serta habitat penguin, anjing laut dan burung-burung laut.


Meskipun pulau ini habitat penguin, Pemerintah AS beralasan ada ikan yang ditangkap di kawasan itu, yang diekspor ke Amerika. Itu sebabnya pulau ini dikenai tarif 10 persen.

Padahal jika menganut asas resiprokal, tidak ada penghuni pulau itu yang akan membeli produk Amerika, karena tidak ada manusia di sana. Itu yang menyebabkan banyak pihak menilai kebijakan ini absurd, sampai ada netizen bercanda dan bilang silakan para penguin protes ke Amerika.

Secara hukum, Australia mengklaim kepulauan ini. Pulau-pulau ini dikelola Australian Antartic Division. Kawasan laut di sekitarnya dikelola Australian Fisheries Management Authority. Pada akhirnya, Australia yang kena dampak dari aturan ini.

Dilansir dari News.com Australia, Senin (7/4/2025) rupanya ada 2 perusahaan Australia melakukan kegiatan penangkapan ikan di sana yaitu Austral Fisheries dari Perth dan Australian Longline dari Hobart.

Mereka menangkap ikan jenis Patagonian Tootfish. Itu pun ada aturan maksimal 2.000 ton per tahun untuk total semua jenis ikan di kepulauan itu untuk menjaga kelestarian alam.

“Dua pertiga rata-rata tangkapan kami diekspor ke AS,” kata Managing Director Australian Longline, Malcom McNeill.

AS dan China adalah pasar utama ikan Patagonian Tootfish. Yang ukuran besar disukai konsumen AS, yang ikan ukuran kecil disukai konsumen di China. McNeill bilang pihak mereka juga terkejut dikenai kebijakan tarif Trump ini.

“Pasti akan ada dampaknya jika aturan 10% ini diterapkan. Apa nanti ditanggung kita atau konsumen, kami belum tahu,” ujarnya.

Direktur Austral Fisheries David McCarter mengatakan nilai tangkapan ikan ini adalah USD 50-60 juta per tahun. Ikan ini menjadi menu makanan di restoran mewah seperti Nobu Group atau di penerbangan kelas satu Qantas.

“Ikan ini tidak tergantikan oleh ikan Amerika apapun, jadi menghukum konsumen AS dengan tarif ini agak aneh,” kata McCarter.

(fay/jsn)

Membagikan
Exit mobile version