Selasa, November 5


Jakarta

Kulineran di Bali tak melulu nasi campur, tapi juga kuliner menyegarkan seperti soto sapi racikan Pak Made di Denpasar. Harganya murah, Rp 20 ribu sudah dapat nasi dan teh.

Warung Soto Sapi Pak Made di Denpasar didirikan tahun 1995 dan masih eksis sampai sekarang. Lokasinya di Jl. Imam Bonjol No.120, Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat.

Penjualnya mengakui mempertahankan resep dan cita rasa menu sotonya dari generasi ke generasi. Gede Widarta, generasi kedua Warung Soto Sapi Pak Made ini hanya menyajikan satu menu andalan, yaitu soto sapi.


“Ini sih soto sapi, tapi itu aja sih satu menunya,” ujar Gede saat ditemui detikBali, Sabtu (26/10/2024) sambil melayani pembeli.

Warung Soto Sapi Pak Made di Jalan Imam Bonjol No.120, Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Sabtu (26/10/2024). (Vincencia Januaria Molo/detikBali) Foto: Warung Soto Sapi Pak Made di Jalan Imam Bonjol No.120, Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Sabtu (26/10/2024). (Vincencia Januaria Molo/detikBali)

Satu porsi soto sapi dijual dengan harga Rp 20.000, sudah termasuk nasi dan teh. Warung Soto Sapi Pak Made buka dari jam 06.00 WITA-13.00 WITA.

Pria 42 tahun itu mengatakan usaha ini merupakan turun temurun dari kakeknya dan terus berkembang hingga saat ini.

Soto sapi berisi kuah kaldu yang gurih menyegarkan, potongan daging sapi, dan irisan lobak. Pembeli bisa menyantap soto sapi langsung atau diracik menggunakan irisan jeruk nipis, kecap, dan sambal yang tersedia.

Banyak pelanggan menyukai soto sapi yang harum aromanya di sini. Selain itu, potongan daging sapinya besar-besar dan empuk.

Menurut Gede, kunci keberhasilan warung ini adalah kesetiaan mereka pada resep asli tanpa mengubah cita rasanya. Bahkan banyak pelanggan lama yang datang bersama anak atau cucunya.

“Nggak ada resep khusus, mungkin yang datang ke sini kebanyakan langganan. Langganan dari kakek,” ujar Gede.

Namun, Gede mengungkapkan menjalankan bisnis soto sapi tidak selalu mudah. Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah harga bahan pokok.

“Tantangan terbesar sih memang di sembako karena kadang naik, kadang nggak. Jadi, tetap menyesuaikan namun tidak menurunkan harga dan cita rasanya,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Artikel ini sudah tayang di detikbali dengan judul “Soto Sapi Pak Made, Aroma Rempah Mengingatkan Masakan Rumah”

(yms/adr)

Membagikan
Exit mobile version