![](https://i0.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/08/wamenkomdigi_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek Pusat Data Nasional (PDN) Batam beberapa waktu lalu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini mengajak Uni Eropa dan Asia Tenggara untuk berinvestasi pusat data di Indonesia.
Komdigi mengatakan peningkatan kebutuhan infrastruktur digital di Indonesia membuat peluang investasi komputasi awan dan pusat data makin berkembang.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengajak investor dan perusahaan teknologi asal Eropa memanfaatkan peluang investasi dalam ekosistem komputasi awan dan manajemen data. Itu diungkapkan Nezar saat menerima Audiensi Chairman EU-ASEAN Business Council Jens Rübbert di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Kami menyambut investor Eropa dan perusahaan teknologi untuk mengeksplorasi peluang dalam ekosistem komputasi awan dan manajemen data Indonesia yang sedang berkembang,” ungkapnya dikutip dari siaran persnya.
Menurut Nezar, pemerintah siap bekerja sama dengan pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan aman.
“Indonesia siap berkolaborasi dengan EU-ASEAN Business Council dan perusahaan anggotanya dalam menavigasi transformasi ini,” tegasnya.
Wamenkomdigi juga mengajak untuk bersama-sama menciptakan ruang digital yang aman bagi generasi masa depan. Menurutnya, salah satu prioritas pemerintah saat ini menyusun regulasi untuk perlindungan anak di ruang digital.
“Pemerintah Indonesia secara aktif berupaya memperkuat kebijakan untuk memerangi ancaman dunia maya, mencegah eksploitasi digital, dan mempromosikan literasi digital bagi pengguna muda,” kata Nezar.
Sementara itu, Chairman EU-ASEAN Business Council Jens Rübbert mengatakan ketertarikan dan komitmen delegasi untuk berinvestasi di Indonesia. Disampaikannya, delegasi dari berbagai industri ingin mengetahui isu terkini digitalisasi di Indonesia terkini.
“Kami memiliki 129 delegasi yang mewakili 49 perusahaan dan organisasi yang berbeda. Jadi ini merupakan salah satu delegasi terbesar yang pernah ada dan saya pikir itu menunjukkan minat yang kuat dan juga merupakan komitmen terhadap Indonesia,” jelasnya.
Jens Rübbert berharap kerja sama EU-ASEAN Business Council dengan Indonesia dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak di tengah tingginya tantangan geopolitik global.
Dalam pertemuan ini, Wamenkomdigi Nezar Patria didampingi oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai bidang industri.
Sementara itu, penghentian pembangunan PDN Batam, Kepulauan Riau, bukan dampak dari efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto, melainkan tidak ada tindak lanjut dari Korea Selatan selama dua tahun berjalan.
(agt/fay)