Jakarta –
Megaproyek tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) dan Ibu Kota Nusantara (IKN) masuk ke dalam jajaran proyek strategis penugasan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Staf Ahli Menteri PU Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan kedua proyek ini menjadi pendukung dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto serta program-program kementerian/lembaga (KL) lainnya.
“Ada Giant Sea Wall ya, ini IKN masih dalam menu (proyek strategis),” ujar Endra, dalam acara Forum Tematik Bakohumas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dalam paparan yang disajikan Endra, nampak rincian dari agenda pelaksanaan proyek-proyek strategis dalam beberapa tahun ke depan. Untuk Giant Sea Wall sendiri, Kementerian PU akan melaksanakan riviu desain dan persiapan konstruksi.
Sedangkan untuk proyek IKN, total ada 8 agenda yang terdiri atas pembangunan Kantor Presiden, jalan Tol IKN Segmen KTT-Kariangau-Sp. Tempadung, Kantor Kemensetneg, Kantor Kemenko 1 s.d 4, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 1 KIPP IKN, dan Jalan Tol IKN Segmen Sp. Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Proyek Giant Sea Wall
Lebih lanjut untuk rencana pembangunan tanggul laut raksasa, Endra menjelaskan, saat ini proses riviu desain masih terus berlangsung. Sedangkan untuk desain akhirnya sendiri saat ini ada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Menurutnya, rencana pengembangan proyek ini akan paralel dengan pembangunan tanggul pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Tanggul laut masuk ke dalam strategi jangka panjang untuk mengatasi penurunan muka tanah di kawasan pesisir utara Jawa.
“Tanggul laut ini kan kita bicara soal jangka panjang. Jadi untuk kepentingan yang very urgent, tanggul pantainya sambil kita menyediakan air baku untuk masyarakat. Artinya mereka nggak nyedot air tanah lagi. Itu kan harus ada solusi itu dulu. Itu kan yang immediate tanggul pantainya dulu, baru kita bicara tanggul laut,” ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PU Zainal Fatah mengatakan, pihaknya telah melangsungkan rapat koordinasi (rakor) bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) untuk membahas proyek tanggul laut raksasa.
“Giant Sea Wall kita sudah rapat malah di Kemenko Infra. Jadi kita harus merespons, itu ya tugasnya kementerian sesuai bidang masing-masing,” ujar Zainal, ditemui di lokasi yang sama.
Saksikan Live DetikPagi:
(shc/hns)