Jumat, November 1


Jakarta

Pengalaman buruk dialami oleh pelanggan ini saat makan di restoran Vietnam. Ia komplain karena tagihan makannya sangat mahal, tetapi malah dipermalukan oleh penjual.

Belakangan ini banyak penjual makanan di restoran mematok harga menu sangat mahal. Pelanggan dibuat semakin geram karena beberapa penjual sengaja tidak memberi label jelas pada setiap menu, tetapi ujungnya membuat tagihan makan pelanggan mahal.

Hal-hal seperti ini tentu menjadi mimpi buruk bagi pelanggan. Belum lagi ketika makanan yang mereka terima tidak sepadan dengan harga dan pelayanannya.


Melalui unggahan di Facebook, pelanggan bernama Hoang My Tian Lena menjelaskan kejadian yang ia alami di restoran Vietsea, Joo Chiat Road, Singapura, pada 27 Oktober lalu.

Hong awalnya melihat bahwa menu-menu yang ditawarkan punya harga standar. Namun ternyata, ketika tagihan keluar, harga makanan yang ia pesan di luar ekspektasi.

Dilihat dari bukti struk tagihannya, Hong memesan tiram segar, tiram panggang, teh buah, hot pot Thailand, air kelapa, dan air mineral. Memang ada menu tambahan, seperti sayuran dan daging, tetapi jumlahnya pun tidak banyak.

Pelanggan ini protes melalui unggahan di Facebook terkait harga mahal di restoran Vietnam Singapura. Foto: Facebook / Complaint Singapore

Siapa sangka total harga pesanan makannya itu 246.36 SGD atau sekitar Rp 2.930.000. Melihat tagihan ini, Hong merasa sangat terkejut dan menganggap harga menunya terlalu berlebihan, lapor independent.sg (30/10/2023).

Parahnya lagi, Hong juga menemukan restoran itu menagih pajak GST (pajak barang dan jasa) sebesar 9 persen, tetapi tidak ada nomor GST tertera pada struk tagihan.

Menurut IRAS (Inland Revenue Authority of Singapore), struk tagihan yang dikeluarkan suatu bisnis harus mencantumkan nomor registrasi GST. Struk tersebut juga harus mencantumkan kata-kata berikut, “Harga yang dibayarkan sudah termasuk GST”.

Netizen di kolom komentar ramai membanjiri unggahan Hong. Hampir semua netizen setuju bahwa harga yang ditagih relatif mahal. Mereka juga mencurigai fakta bahwa tidak ada nomor registrasi GST tertera pada struk tagihannya. Para netizen pun menyarankan Hong untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib, IRAS.

Pada selasa pagi, Hong memberi kabar lanjutan terkait masalah tersebut. Ia bercerita bahwa pemilik restoran tidak menanggapi keluhannya, tetapi malah mengunggah foto pribadinya di akun Facebook pribadi mereka.

Namun usai protes, pelanggan itu justru dipermalukan oleh pemilik restoran. Foto: Facebook / Complaint Singapore

Hong mengaku pemilik restoran menghinanya di depan umum, bahkan mengancam akan mencetak foto Hong dan melarangnya masuk lagi ke restoran itu.

“Alih-alih bertanggung jawab atau mengklarifikasi masalah, dia malah mengejek saya dalam unggahan online. Unggahan tersebut berbicara tentang jenis layanan pelanggan yang ditawarkan restoran ini,” ujar Hong.

Sampai saat ini belum diketahui kelanjutan atas masalah tersebut.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version