Selasa, Oktober 1


Jakarta

Seorang pria mengaku mendapat pengalaman sangat buruk di sebuah restoran. Namun, ketika dikonfirmasi kepada restoran, ada cerita lain di baliknya.

Belakangan ini pelanggan kerap membagikan pengalaman makan di restoran melalui unggahan di media sosial. Sebagian orang membagikan pengalaman baik, tetapi tidak sedikit juga yang menceritakan pengalaman buruk.

Mereka yang mendapat pengalaman buruk biasanya juga bercerita sebagai bentuk protes atau komplain ke restoran. Berharap restoran membaca komplain tersebut dan dapat memperbaiki kekurangannya.


Sayangnya, tidak semua pelanggan bersikap jujur. Terkadang ada pelanggan yang melebih-lebihkan cerita untuk menjatuhkan restoran.

Ulasan buruk pelanggan juga bisa bisa memperkeruh suasana. Alhasil, pihak pelanggan dan restoran saling menyalahkan satu sama lain, dan akhirnya tidak ada penyelesaian yang benar.

Salah satunya menimpa pelanggan pria ini dengan sebuah restoran bak kut teh di Singapura. Pria bernama Sean mengaku mengunjungi gerai Han Jia Bak Kut Teh di Hougang RiverCourt Outlet, Singapura untuk makan siang, lapor stomp.straitnews.com (27/09/2024).

Menurut ceritanya, pengalaman makan di restoran tersebut sangatlah buruk. Sean mengaku sebelumnya pernah mengunjungi gerai tersebut dan merasa makanannya enak dan pelayanannya juga bagus.

Namun, pengalaman makan yang kedua kali ini sangat buruk lantaran ia mendapat perlakuan buruk dari pegawai di restoran. Menurutnya, salah satu pegawai di sana memasukkan pesanan yang tidak lengkap dan akhirnya menyebabkan kebingungan.

Dilihat dari unggahan di Facebook, pria itu pesan dua green tea, satu bak kut teh set, satu pig trotter set, dan satu kuey chap set. Ketika pesanan pig trotter dan kuey chap set datang, Sean terkejut karena tampilan makanan itu sangat gelap.

“Saya bilang ke anak saya mungkin itu hanya tampilannya saja dan mungkin rasanya enak,” ujarnya.

Begini curhatan pelanggan usai mengalami pengalaman buruk saat makan di restoran. Foto: Stomp.straitstime.com / Instagram

Namun, ketika Sean dan anaknya mencicipi pesanan tersebut, ternyata rasanya juga tidak enak. Ia menyebut saus hitamnya terlalu banyak, sehingga jadi pahit.

Sean juga kecewa dengan pegawai di restoran karena telah mengabaikannya ketika ia protes terkait masalah tersebut. Pegawai lain juga menurutnya bersikap kurang sopan. Sean hanya ingin pegawai tahu jika makanan yang mereka sajikan seperti kurang enak.

Ia akhirnya tidak hanya dikecewakan dengan standar makanan restoran tetapi juga berujung dibuat kecewa dengan pelayanan pegawai.

Ia mengaku awalnya sudah berusaha berkomunikasi dengan baik tetapi reaksi pegawai seperti itu. Sean mengungkap tidak akan pernah merekomendasikan restoran tersebut ke teman-temannya. Sejak awal memesan sampai akhir, tidak ada pengalaman baik yang ia rasakan di sana.

Sean juga tidak meminta uangnya untuk dikembalikan. Ia hanya berharap pemilik restoran bisa melihat cerita ini lalu menyelesaikannya karena menurutnya etika berbisnis restoran itu tidak benar.

Unggahan ini lantas viral di media sosial. Pihak Stomp juga menghubungi Han Jia Bak Kut teh untuk menanyakan klarifikasi dari pihak mereka.

Saat dihubungi Stomp, restoran tersebut mengaku jika pelanggan ini telah melakukan kekerasan verbal terhadap pegawai mereka.

Perwakilan restoran mengatakan bahwa setelah diselidiki, mereka menemukan pelanggan mengancam pegawai mereka dengan bersumpah untuk menyebarkan isu ini, dan melakukan pelecehan verbal, termasuk komentar merendahkan.

Pihak restoran bak kut teh itu juga sangat kecewa dengan perilaku pelanggan tersebut. Saat ini mereka sedang mengumpulkan semua bukti, termasuk rekaman CCTV agar bisa segera dirilis.

Han Jia Bak Kut Teh mengakui bahwa pelanggan mungkin tidak puas dengan pengalamannya, dan staf restoran sebenarnya dapat mengambil langkah lebih lanjut untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Restoran yang diprotes adalah restoran bak kut teh ini. Foto: Stomp.straitstime.com / Instagram

Namun, mereka melihat jika pelanggan terus mengunggah cerita pengalaman buruknya ini di berbagai platform dan akun pada hari yang berbeda-beda.

“Dan sekarang, karena tidak mencapai hasil viral yang diinginkan, ia menghubungi Stomp,” jelas pihak restoran.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan serius terkait niat sebenarnya dari pelanggan itu.

Ketika diberitahu tentang pernyataan resmi dari restoran, Sean mengaku kepada Stomp jika memang ia memarahi pegawai setelah tanggapan kurang memuaskan yang diberikan pegawai.

Sean juga mengaku telah menelpon bos mereka untuk mencari tahu mengapa sikap stafnya seperti itu, tetapi tidak ada tanggapan. Akhirnya ia menulis unggahan seperti ini dengan harapan bos mereka melihat.

Namun, setelah pertikaian ini ramai, unggahan Sean terkait pengalaman buruknya makan di restoran tersebut tidak lagi dapat diakses. Masih belum diketahui lebih lanjut terkait penyelesaian masalah ini.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version