Jakarta –
Beli lauk sambal cumi di warteg dengan harga yang murah, orang iniprotes dapat porsi cumi sedikit. Hal ini membuat ia dimarahi netizen di media sosial.
Semenjak bermunculan akun X (Twitter), yang sering berbagi seputar informasi makanan hingga komplain tentang makanan, banyak orang secara anonim yang menuliskan keluh kesah mereka lewat akun-akun ini.
Salah satunya yang paling populer ada akun @FFOODFESS (15/10), yang menjadi wadah banyak orang untuk berdiskusi hingga komplain masalah makanan. Baru-baru ini ada pengguna X anonim yang curhat dengan porsi lauk yang dibelinya di warteg.
“Tadi siang beli (sambal) cumi di warteg, dapet segini,” komplainnya, lengkap dengan foto sambal cumi asin yang terdiri dari 3-4 potong cumi ukuran kecil serta beberapa potongan cabe.
|
Ilustrasi cumi asin. Foto: Site News
|
Alih-alih mendapatkan simpati dari netizen, justru netizen memarahi pengguna anonim ini. Bahkan banyak netizen yang kesal karena pengguna tersebut banyak mau, padahal hanya bayar Rp 5.000.
“Emang cumi harganya mahal. Kalau dengan uang Rp 5.000 mau dapet porsi lauk yang banyak, belinya orek tempe atau gak oncom. Dapet deh tuh sepiring,” sindir @lad**.
“Cumi asin itu mahal harganya. Sama harga ayam setengah kilo aja hampir sebanding harganya, belum bumbu dan minyak. Terus jasa masak, sewa tempat dan sebagainya. Kalau di tempat aku, cumi gak boleh beli Rp 5.000 harus beli Rp 10.000,” jelas @dit**.
 |
“Ya emang segitu porsinya. Elo ngarepin dapet cumi berapa biji dengan harga Rp 5.000, buat cumi yang sudah diolah dan elo tinggal makan doang,” komen @tzu***.
“Elo mau berharap apa beli cumi cuma Rp 5.000? Seabrek? Jangan mimpi. Coba sering-sering main ke pasar biar tahu harga cumi. Kalau udah tahu harga aslinya, pasti mikir lagi kalau mau protes ke warung makan,” pungkas @hyu***.
Di pasaran harga cumi asin per kilogramnya kini mencapai angka Rp 105.000 lebih. Tak heran takaran porsi cumi di tempat makan hingga warteg jauh lebih sedikit dibandingkan lauk lainnya.
(sob/odi)
