Jakarta –
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin punya beberapa staf khusus baru termasuk Sylvia Efi Widyantari Sumarlin di bidang cyber security. Inilah profilnya.
Pelantikan ini dilakukan pada Selasa, 11 Februari 2025 kemarin. Mereka yang dilantik adalah sebagai berikut:
1. Deddy Corbuzier stafsus bidang komunikasi sosial dan publik
2. Kris Wijoyo Soepandji stafsus bidang tata negara
3. Lenis Kogoya stafsus bidang kedaulatan
4. Indra Bagus Irawan stafsus ekonomi pertahanan
5. Mayjen TNI (Purn) Sudrajat stafsus bidang diplomasi pertahanan
6. Sylvia Efi Widyantari Sumarlin asisten khusus bidang cyber security
Di bidang teknologi pertahanan, ada Sylvia Sumarlin. Dia bukanlah perempuan sembarangan dan punya latar belakang panjang di dunia teknologi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikINET dari Kementerian Pertahanan, Rabu (12/2/2025), Sylvia Efi Widyantari Sumarlin adalah perempuan kelahiran 19 November 1963. Ia adalah anak Menteri Keuangan masa Orde Baru yaitu JB Sumarlin.
Sylvia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Amerika Serikat tepatnya Syracuse University yaitu S1 Ekonomi (1982-1986) dan S2 Hubungan Internasional (1986-1989). Suaminya Rudy Hari adalah pegiat teknologi, sehingga Sylvia pun berkarir sejak awal di bidang yang sama.
Dia awalnya bekerja di Hewlett Packard pada 1984. Lalu Sylvia dan suaminya pada 1995 mendirikan PT Dyviacom Intrabumi (D-Net). Pada 1999 mereka juga mendirikan perusahaan pengembangan IT bernama PT Dama Persada. D-Net pun sukses masuk Bursa Efek Indonesia tahun 2000.
Pada 2004-2006 Sylvia menjadi Bendahara Umum di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Kemudian, Sylvia menjadi Ketua Umum APJII untuk periode 2006-2009.
Sylvia juga punya rekam jejak terlibat aktif dalam proses pembuatan kebijakan. Dia pernah menahan rencana pemerintah mengenakan pajak penghasilan 20 persen kepada pengusaha internet di luar pajak pertambahan nilai (PPn). Di sisi lain, dia juga membantu Komisi I DPR menggodok RUU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Dengan sederet pengalaman itu, tidak heran jika Sylvia didapuk menjadi asisten khusus bidang cyber security untuk Menteri Pertahanan. Keamanan siber menjadi masalah genting negara ini selama bertahun-tahun. Selalu ada kejadian pembobolan dan kejahatan siber lain yang merugikan rakyat banyak.
Kehadiran Sylvia sebagai stafsus untuk keamanan siber diharapkan bisa mendorong lahirnya inovasi dan terobosan kebijakan serta peningkatan kualitas teknologi untuk pertahanan Indonesia di ruang digital. Kita tunggu gebrakannya!
(fay/agt)