Minggu, Januari 5


Cianjur

Situs Gunung Padang merupakan punden berundak terbesar di Indonesia. Situs megalitikum tertua ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional (CBN).

Walaupun namanya Gunung Padang, tapi gunung tersebut tidak berlokasi di Padang, Sumatera Barat. Gunung ini justru berada di Cianjur, Jawa Barat.

Lokasi Gunung Padang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Gunung ini memiliki ketinggian 885 meter di atas permukaan laut (MDPL).


Situs Gunung Padang adalah bukti peradaban kuno Indonesia. Situs ini penting untuk diteliti lebih lanjut. Menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, kolaborasi dengan BRIN diperlukan guna menyibak sejarah situs Gunung Padang.

“Banyak yang berpendapat Situs Gunung Padang ini sudah ada sejak belasan hingga puluhan ribu tahun lalu. Situs ini membutuhkan penelitian lebih dalam untuk mengungkap sejarah dan jejak peradaban nenek moyang kita. Kolaborasi dengan BRIN diharapkan mampu mengungkap lebih dalam tentang sejarah situs ini,” ujar Fadli Zon seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/1/2025).

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Retno Raswaty, menambahkan Situs Gunung Padang adalah salah satu aset budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, upaya pelestarian dan pengembangan situs ini terus dilakukan.

“Kami di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX berkomitmen mendukung pelestarian dan pengembangan situs ini agar generasi mendatang dapat terus menikmati dan mempelajari warisan budaya kita. Harapan kami, Situs Gunung Padang dapat dinobatkan sebagai Warisan Dunia UNESCO, karena nilai sejarah dan arkeologinya yang luar biasa,” imbuh Retno.

Situs Gunung Padang Foto: (dok. Istimewa)

Menteri Kebudayaan pun berharap situs ini tidak hanya dilihat sebagai artefak, tetapi juga menjadi sumber informasi yang akan menambah kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia.

“Kita ingin Situs Gunung Padang menjadi tempat yang memberikan banyak informasi tentang peradaban masa lalu,” tambah Fadli.

Sejarah Gunung Padang

Gunung Padang pertama kali ditemukan oleh Nicolaas Johannes Krom. Ia adalah orang yang pertama melaporkan keberadaan situs Gunung Padang pada tahun 1914.

Kisah Nicolaas menemukan gunung Padang dimuat dalam tulisannya yang berjudul Rapporten Oudheidkundige Dienst (Buletin Dinas Kepurbakalaan).

Gunung Padang bukan gunung yang aktif. Kawasan Gunung Padang tercatat sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Bentuk punden berundak situs ini mencerminkan zaman megalitikum yang terdiri dari lima teras dan tersusun dengan berbagai ukuran.

Dengan luas sekitar 291.800 meter persegi, Situs Gunung Padang telah diakui sebagai salah satu warisan budaya yang penting di Indonesia.

Dinamakan gunung Padang karena kata ‘Padang’ merupakan sebuah akronim dari beberapa kata. “Pa” berarti tempat, “Da” artinya besar atau agung, dan “Hyang” bermakna leluhur.

Ketika ketiga kata tersebut disusun, maka akan menjadi kata “Padang” yang artinya “Tempat Agung Para Leluhur”.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version