Selasa, Juli 2


Jakarta

Catatan: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Mayat berjenis kelamin laki-laki menggegerkan warga dan pengendara yang melintas di perbatasan Kota Bandung dan Cimahi. Pasalnya, jasad tersebut ditemukan dalam posisi tergantung di Flyover Cimindi.

Pihak kepolisian menemukan pesan tertulis pada karton dan sisa lakban yang memenuhi mata dan mulut pria tersebut. Sampai sejauh ini masih dilakukan pendalaman terkait penyebab tewasnya pria tersebut, yang diduga bunuh diri.


Kejadian ini viral dan menjadi perbincangan di jagat maya. Sayangnya di media sosial masih banyak yang tega menyebarkan foto dan potongan video mayat pria tersebut.

Menyebarkan foto dan video tersebut bisa memicu rasa trauma dan syok bagi sebagian orang. Selain itu menyebarluaskan gambar korban secara sembarangan bukanlah hal yang beradab.

“Namun walaupun tidak semua bisa terpicu rasa trauma dan cemasnya, tetap saja memviralkan foto foto seseorang tanpa izin, apalagi jika yang bersangkutan tidak setuju adalah bukan hal yang beradab,” kata psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center kepada detikcom saat ditanyai perihal mengunggah foto korban kecelakaan beberapa waktu lalu.

Selain itu keluarga bisa saja masih trauma atau bisa jadi belum menerima kondisi tersebut. Menyebarluaskan gambar atau video korban yang mengalami kecelakaan atau musibah juga merupakan tindakan yang sangat tidak etis dan tidak menghormati korban.

“Cukup sebarkan beritanya saja. Karena kita tidak tahu apakah foto yang kita sebarkan tersebut dapat mentrigger kecemasan dan muncul kembali trauma pada orang lain yang melihatnya,” tandas Rahma.

(kna/kna)

Membagikan
Exit mobile version