Minggu, Oktober 6


Jakarta

Pensiunan eksekutif bisnis di Brasil Helio da Silva telah menanam lebih dari 41 ribu pohon seorang diri. Hal itu ia lakukan selama dua dekade di kampung halamannya, Sao Paulo, Brasil.

Melansir Oddity Central, Minggu (6/10/2024), jika pelancong terbang di atas Sao Paulo, Brasil, kemungkinan akan melihat area hijau sepanjang 3,2 kilometer dan lebar sekitar 100 meter di antara dua jalan tersibuk kota itu.

Tempat itu dikenal sebagai Tiquatira Linear Park, yang menariknya adalah buah tangan dari pria yang bekerja sendirian selama 20 tahun untuk menanam pohon. Pria lajang itu berhasil mengubah area yang sebelumnya dikenal kurang apik menjadi hutan di tengah kota.


Adapun Silva berasal dari kota Promissao, atau sekitar 500 km dari Sao Paulo. Ia adalah seorang eksekutif bisnis yang sukses selama bertahun-tahun. Tetapi setelah pensiun, ia memutuskan untuk mengubah tepian Sungai Tiquatira yang telah rusak menjadi rimbun.

Dia mulai menanam pohon di sana sekitar tahun 2003. Mengatakan kepada AFP, ia ingin meninggalkan warisan bagi kota yang telah menampungnya selama puluhan tahun yang lalu.

Dalam empat tahun pertama, dia telah menanam 5 ribu pohon seorang diri di daerah yang terkenal sering menjadi tempat pengedar narkotika tersebut.

Prestasi mengesankan tersebut turut mendorong pemerintah Sao Paulo untuk mengakui jerih payahnya. Mereka juga mengakui area tersebut sebagai taman linier pertama di kota itu. Lantas hal tersebut membuat Silva semakin semangat untuk terus menanam.

Pada tahun 2020, Silva telah menanam lebih dari 25.047 pohon di area sepanjang 3,2 km tersebut. Menariknya, tingkat kelangsungan hidup pun tinggi, yakni sekitar 88 persen.

Untuk setiap 12 pohon, ia menanam spesies yang menghasilkan buah dengan harapan dapat menarik burung dan hewan ke taman. Dan hal itu berhasil, menurut pemerintah kota, 45 jenis burung telah diidentifikasi berada di taman itu.

Saat ini, Taman Tiquatira telah memiliki lebih dari 41 ribu pohon. Dan Helio da Silva pun belum berencana berhenti hingga mencapai setidaknya 50 ribu pohon.

“Motivasi saya berasal dari pepohonan itu sendiri karena pepohonan memberi kita bunga dan buah, menyerap air hujan, menarik perhatian burung, serta memberi kita keteduhan dan udara segar yang indah,” kata da Silva kepada Common Earth.

Selain tenaga dan waktu, ia pun menyumbangkan uang pribadinya untuk proyeknya itu. Ia telah menghabiskan sekitar 7 ribu USD per tahun untuk penanaman pohon tersebut. Namun menurutnya, itu merupakan investasi yang sangat berharga untuk dirinya sendiri, keluarganya, serta seluruh warga. Ditambah lagi, ia menghemat banyak uang dengan menanam pohon itu sendiri.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version