Minggu, Oktober 20


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto melakukan pidato yang menggugah dalam acara pelantikan hari ini. Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia pernah digolongkan lebih rendah dari seekor anjing pada masa penjajahan.

Awalnya, ia menyinggung bahwa saat ini Indonesia berpegang terhadap kebijakan politik bebas aktif di kancah dunia. Prabowo mengatakan bahwa Indonesia menginginkan semua negara menjadi teman yang dekat, namun tetap berprinsip tanpa adanya penjajahan dan perpecahan.

Prabowo menyampaikan kebjakan bebas aktif itu bukan tanpa alasan. Dia membeberkan sejarah hingga amat menyakiti hatinya.


“Kita ingin menjadi sahabat semua negara. Tapi kita punya prinsip, prinsip kita adalah anti penjajahan. Karena kita pernah mengalami penjajahan. Kita anti penindasan karena kita pernah ditindas,” kata Prabowo, Minggu (20/10/2024).

“Kita anti rasialisme, kita anti apartheid karena kita pernah mengalaminya. Waktu kita dijajah,” dia menegaskan kemudian disambut riuh para anggota dewan.

“Bahkan kita digolongkan lebih rendah dari anjing. Banyak prasasti-prasasti dan marmer, banyak papan-papan di mana disebut “Honden En Inlander Verboden”,” dia menambahkan.

Kata-kata yang merendahkan bangsa Indonesia itu ia lihat sendiri saat mengunjungi sebuah kolam renang di kawasan Jakarta Selatan. Ia tak ingin tulisan menyakitkan itu ada lagi dengan menyebut penindasan harus dihempaskan, termasuk ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Saya masih lihat prasasti di kolam renang Manggarai tahun 78, “Honden En Inlander Verboden”. Saudara-saudara,” kata Prabowo.

“Karena itu kita punya prinsip kita harus solidare, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” ujar Prabowo.

Apa arti Honden En Inlander Verboden?

Pada tahun lalu, Prabowo Subianto mengungkapkan alasan berkeras hendak memimpin RI. Prabowo pun menceritakan dia merasa tak terima bangsa Indonesia dianggap rendah pada masa kolonialisme Belanda.

“Saya juga pernah mengalami, di Manggarai, waktu saya pangkat letnan, ada kolam renang di Manggarai. Mungkin sekarang sudah dihancurkan sudah jadi mal. Waktu saya masuk kolam renang itu tahun ’78 saya masih ingat, saya lihat di dinding, ini adalah kolam renang bekas Belanda,” kata Prabowo dalam acara konsolidasi akbar wilayah Jakarta Timur di GOR Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (16/7/2023).

Ia mengatakan di kolam renang peninggalan Belanda itu terdapat prasasti papan larangan masuk terhadap pribumi. Prabowo menyebut tulisan itu menghina.

“Di dinding ada satu prasasti, prasasti tertutup lumut. Saya tertarik, apa di prasasti ini, saya bersihkan saya kaget saudara-saudara, di situ ada kata-kata dalam Bahasa Belanda, ‘Honden En Inlander Verboden’. Artinya, ‘honden’ anjing, dan ‘inlander’ itu pribumi. Anjing dan pribumi dilarang. Jadi kita-kita ini tidak boleh masuk kolam renang kalau zaman Belanda. Karena kita lebih rendah dari anjing. Honden en inlander, bukan inlander en honden, honden dulu,” kata Prabowo.

Namun Prabowo menegaskan dirinya tak sedang mengajak berbagai pihak membenci bangsa penjajah. Dia menyatakan bahwa Perdana Menteri Belanda telah menyampaikan minta maaf atas kekejaman selama masa penjajahan.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version