Senin, September 16

Jakarta

X, dulunya Twitter, telah diblokir di Brasil. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pun mengatakan dunia tidak berkewajiban untuk menerima agenda sayap kanan ekstrem Elon Musk hanya karena kekayaannya sangat besar.

“Sistem peradilan Brasil mungkin telah memberikan sinyal penting bahwa dunia tidak berkewajiban untuk menerima apa pun soal sayap kanan ekstrem Musk hanya karena ia kaya,” katanya yang dikutip detikINET dari CNN.

Komentar Lula da Silva merupakan serangan terbaru dalam perseteruan dengan Musk terkait kebebasan berbicara, maraknya akun sayap kanan ekstrem, dan misinformasi di negara tersebut. Warga Brasil, termasuk presiden, telah mengucapkan selamat tinggal pada X.


Brasil merupakan pasar penting bagi X di mana sekitar 40 juta warga Brasil, sekitar seperlima dari populasi, mengakses X setidaknya sekali per bulan, menurut data yang dikeluarkan Emarketer.

Akses diblokir setelah Mahkamah Agung Brasil memerintahkan penangguhan X secara nasional, karena Musk menolak menunjuk perwakilan hukum di sana Pengadilan sebelumnya mengeluarkan perintah memblokir beberapa akun X sebagai bagian dari penyelidikan penyebaran misinformasi dan ujaran kebencian untuk merusak demokrasi.

“Tidak seorang pun dapat berupaya melakukan aktivitasnya di Brasil tanpa mematuhi hukum dan konstitusi federal,” kata hakim agung Brasil, Cristiano Zanin.

Semua penyedia telekomunikasi di negara tersebut telah diperintahkan untuk menutup X. Larangan tersebut akan tetap berlaku hingga X mematuhi aturan dan membayar denda yang belum dibayar yang melebihi $3 juta hingga minggu lalu.

Musk, yang menyatakan diri penganut kebebasan berbicara absolut menyebut tindakan pengadilan tersebut merupakan penyensoran. Miliarder teknologi sayap kanan itu mengklaim warga Brasil akan ikut serta dalam demonstrasi untuk kebebasan, memprotes tindakan peradilan yang berlebihan, dan membela kebebasan berbicara.

(fyk/afr)

Membagikan
Exit mobile version