Kamis, Desember 26


Jakarta

Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menyatakan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satu janji yang digaungkan keduanya dalam visi misinya ialah akan menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) serta TNI/Polri dan pejabat negara.

Rencana menaikkan gaji ASN, TNI/Polri, dan pejabat negara ini merupakan salah satu dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat. Adapun ASN yang dimaksud di sini mencakup guru, dosen, tenaga kesehatan dan penyuluh, serta TNI/Polri dan pejabat negara.

Hal ini sempat ia gaungkan dalam Debat Kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024) lalu. Pada kala itu, ia menekankan bahwa penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan kompetensi tenaga pendidik hingga penyelenggara negara. Salah satu upayanya melalui peningkatan gaji.


“Kami yakin bahwa pendidikan adalah hal strategis. Kita harus memperbaiki gaji guru, termasuk honorer, meningkatkan kompetensi guru,” kata Prabowo di acara Debat kelima Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat.

“Kita harus memberikan pelatihan penataran kepada seluruh penyelenggaraan negara ASN, TNI dan Polri, Penyuluh Pertanian, di mana harus kita perbaiki gajinya, sehingga kualitas hidup mereka akan baik, sehingga mereka bisa memberi pelayanan kepada rakyat dengan sebaik-baiknya,” sambungnya.

Dalam catatan detikcom, dikutip dari situs resmi Tim Kampanye Nasional (TKN), salah satu dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat milik Prabowo-Gibran ialah akan menaikkan gaji ASN (terutama guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh), TNI/Pori dan pejabat negara.

“Pelayanan publik yang baik akan terlaksana bila ASN terutama guru, dosen, tenaga kesehatan (nakes) dan penyuluh, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan pejabat negara berada dalam kondisi sejahtera,” bunyi poin nomor 6 pada 8 Program Hasil Terbaik, dikutip Kamis (21/3/2024).

Program lainnya yang termasuk dalam program unggulan tersebut yaitu memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Dijelaskan, stunting adalah masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah. Hal ini untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.

“Hal ini dilakukan dengan memberikan makan siang harian kepada siswa prasekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan pesantren),” bunyi penjelasan poin 1 program tersebut.

Lebih lanjut, bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga. Selain bantuan gizi, kepada ibu hamil juga perlu dilakukan edukasi parenting.

“Program ini menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029. Sumber makanan diutamakan dari produk lokal sehingga program ini juga akan berdampak besar pada berputarnya roda perekonomian di daerah,” bunyi keterangan tersebut.

(shc/rir)

Membagikan
Exit mobile version