Minggu, Juli 7


Jakarta

Sosok Menteri Keuangan (Menkeu) di era Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selalu menjadi perhatian. Pasalnya, sosok Bendahara Negara ini bakal mengemban tugas sebagai pengendali keuangan negara.

Ekonom Senior INDEF Faisal Basri beranggapan sosok Menkeu di era Prabowo harus mampu mengerem keuangan negara dengan tegas. Pasalnya, kalau Menkeu nantinya tidak tegas dalam mengendalikan anggaran, Faisal bilang kondisi keuangan dapat berada dalam kondisi kritis. Untuk itu, dia menyebut Prabowo harus hati-hati dalam memilih sosok tersebut.

“Tapi sosok Menkeu, fungsi Menkeu apa sih? Ngerem, eh kita masuk jurang di-rem gitu. Kalau Menteri Keuangannya tidak kuasa nge-rem, loss aja, nah sudah. Di tepi jurang krisis kita. Jadi hati-hati,” kata Faisal saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/7/2024).


Faisal meyakini Prabowo akan mempertimbangkan sosok yang menempati Bendahara Negara tersebut. Dia juga menekankan pentingnya memilih sosok Menkeu yang inklusif dan netral alias tidak berkepentingan dengan politik. Dia menilai Prabowo tidak akan memilih kriteria Menkeu dengan sembarangan

“Dia tidak akan ambil orang sembarangan. Saya pikir, (Prabowo) tidak akan ambil orang partai. Kalau orang partai kan banyak kepentingan. Harus inklusif ya, Bukan kepentingan, berbahaya,” jelasnya.

Dia menyoroti peran Menkeu yang krusial dalam pemerintahan. Pasalnya, Menkeu sekarang harus dapat mengelola pendapatan, mengatur pengeluaran, dan menyeleksi alokasi anggaran. Dengan sederet tugas tersebut, Faisal menyebut tak jarang sosok Menkeu dibenci dengan rekan-rekan, bahkan rekan menterinya.

“Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri. Nggak bisa, nggak bisa. Potong (anggaran), potong (anggaran) gitu,” terangnya.

(kil/kil)

Membagikan
Exit mobile version