Rabu, Januari 15


Jakarta

Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) menghadiri pertemuan tahunan Asian Equestrian Federation (AEF), Minggu (12/1/2025). Di sana membahas rancangan kompetisi regional Asia serta perkembangan olahraga equestrian melalui berbagai kerja sama di Kuwait.

Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, mengatakan rancangan kompetisi yang menjadi bahasan forum beranggotakan 33 negara se-Asia tersebut merupakan langkah bersama dalam menghadapi Asian Games Aichi-Nagoya 2026.

“Program pembinaan yang terstruktur dan berkesinambungan sangat diperlukan karena kami memiliki misi agar atlet Indonesia dari cabang olahraga berkuda bisa masuk dan berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang,” Aryo Djojohadikusumo dalam keterangan resminya.


Aryo menilai pembahasan yang dilakukan AEF ini begitu sejalan dengan visi PP Pordasi yang mempunyai target untuk menembus Olimpiade Los Angeles 2028.

Aryo mengatakan telah melakukan komunikasi dengan Presiden AEF Hamad Al-Attiyah, untuk merealisasikan rencana program pertukaran tim ofisial seperti juri,steward,dantechnical officialantarnegara. AEF juga akan mengadakan program secara daring dan training antar anggotanya.

AEF kini juga berencana akan melangsungkan AEF Cup atau Piala AEF yang berlangsung secara remote dengan mengusung konsep turnamen jarak jauh antar anggota AEF.

Kompetisi ini merupakan turnamen dengan empat tahap bagi cabang olahraga equestrian. Acara tersebut diselenggarakan melalui kerja sama dengan perusahaan Prancis, Equi-rider, yang merupakan penyelenggara kompetisi berkuda jarak jauh yang mengadopsi teknologi informasi.

Sebelumnya, Aryo sebagai Kepala Delegasi dari Indonesia juga menghadiri ajang Asian Racing Conference (ARC) ke-40 di Sapporo Convention Center, Sapporo, Jepang pada 27 Agustus – 1 September 2024 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Aryo menyampaikan mengenai kondisi olahraga berkuda di Indonesia dan potensi besar yang dimiliki pacuan kuda Indonesia karena merupakan olahraga sekaligus budaya yang ada sejak zaman nenek moyang, kepada lebih dari 800 delegasi dari seluruh negara yang hadir.

Pada konferensi yang menyoroti perkembangan pesat dan tantangan industri pacuan kuda global tersebut, Aryo mengatakan olahraga berkuda telah bertransformasi ke arah digital dengan saling terhubung baik dengan para penggemar maupun antar kompetisi yang diselenggarakan.

“Industri pacuan kuda di Indonesia harus kolaboratif dan inovatif menghadapi perkembangan industri olahraga di kancah global,” kata Aryo.

Selanjutnya agenda pertemuan AEF yang rutin diselenggarakan setiap tahun akan dilaksanakan di Taiwan pada awal tahun 2026.

(ran/mrp)

Membagikan
Exit mobile version