London –
Ange Postecoglou sedang disorot tajam dan dihujani kritik. Sebabnya, Tottenham Hotspur tampil inkonsisten dan amat rapuh.
Tottenham kalah 3-6 saat menjamu Liverpool akhir pekan lalu. Kekalahan ini melemparkan Spurs ke posisi 11 klasemen Liga Inggris dengan 23 poin dari 11 pertandingan.
Menjadi ironis karena Spurs sebenarnya tim paling tajam sejauh ini di Premier League. Mereka sudah mencetak 39 gol, dua gol lebih banyak dari Liverpool dan Chelsea.
Hanya saja, pendekatan permainan yang amat menyerang didukung dengan pertahanan yang bermain dengan garis tinggi membuat mereka juga rentan. Spurs sudah kemasukan 25 kali dan ini menyumbang faktor besar pada delapan kekalahan yang mereka telan.
Tak ayal taktik Ange Postecoglou pun dipertanyakan. Para suporter Tottenham menilai manajeras asal Australia itu terlalu naif dan memaksakan idenya, padahal sejumlah pemain kunci sedang absen seperti Micky van de Ven, Cristian Romero, serta bek kiri Ben Davies dan Destiniy Udogie.
Setelah kekalahan 3-6 dari Liverpool di Tottenham Hotspur Stadium akhir pekan lalu, Manajer Spurs Ange Postecoglou tampak kesal dengan peryataan para wartawan.
Ia pun meluruskan situasinya, jelang laga melawan Nottingham Forest.
“Saya tidak marah. Kami baru saja menelan kekalahan besar dan saya bertanggung jawab, karena saya sudah melihat dampaknya ke semua orang yang terlibat di klub ini, jadi itu sangat membebani Anda,” katanya dikutip Sky Sports.
“Tapi saya rasa tidak ada banyak manajer yang datang ke wawancara setelah dikalahkan, dengan perasaan cukup ceria. Jujur saja saya lelah mendapatkan pernyataan yang sama dan menjawab dengan cara sama.”
“Saya cuma berpikir, ini rasanya seperti orang-orang seperti sengaja ingin mencolek saya untuk melihat apakah saya bereaksi. Pastinya setelah sebuah kekalahan, lebih mudah buat orang-orang untuk mendapatkan reaksi dari Anda,” imbuh Postecoglou.
(raw/nds)