Senin, Juli 8


Hamburg

Portugal akan melawan Prancis di perempatfinal Euro 2024. Apakah Cristiano Ronaldo bakal ‘digendong’ lagi?

Portugal akan melakoni laga sengit di delapan besar Euro 2024. Prancis menjadi lawannya di Volksparkstadion, Hamburg, Sabtu (6/7/2024).

Jelang laga itu, Ronaldo masih menjadi sorotan. Sebab, kapten Selecao das Quinas itu belum membuat gol di pentas Piala Eropa kali ini.


Dari empat laga yang dilakoni, CR7 belum menggetarkan jala lawan. Satu penalti pun gagal ia eksekusi menjadi gol, kecuali di babak tos-tosan saat mengalahkan Slovenia di 16 besar.

Padahal, banyak yang berharap Cristiano Ronaldo bisa mengangkat performa Portugal di Euro 2024. Apalagi di Al Nassr musim lalu, ia bisa mencetak 50 gol sepanjang musim.

Sam Allardyce, menilai Ronaldo tak bisa lagi diandalkan Portugal kali ini. Bahkan, ia menyebut bahwa Ronaldo yang harus dibantu Portugal pada Euro 2024.

“Mengingat bakat yang dimiliki Portugal dalam skuad mereka, saya pikir mereka cukup mengecewakan,” kata Allardyce, dalam podcast William Hill dan Footy Accumulators, No Tippy Tappy Football, dilansir DAZN.

“Mereka punya begitu banyak talenta dan begitu banyak kemampuan dalam menguasai bola, tapi mereka harus membawa Ronaldo sekarang. Meski dia masih sangat fit untuk pemain seusianya, dia tidak punya tingkat energi yang sama lagi. Pemain lain harus menggendongnya, dan mereka cukup bagus untuk melakukannya, tapi dia masih belum mencetak gol.”

“Roberto Martinez tidak akan cukup berani untuk menyisihkan Ronaldo. Ketika saya berada di Bolton, saya harus menemui Youri Djorkaeff, juara Piala Dunia, dan mengatakan kepadanya bahwa saya pikir kakinya sudah lemah. Dia tidak menerimanya dengan baik, dan itu juga tidak mudah bagi manajer. Ini adalah hal yang sulit bagi manajer di posisi itu.”

“Saya pikir air mata Ronaldo terutama disebabkan oleh apa yang ingin dia capai secara pribadi, bukan karena Portugal sebagai sebuah tim,” terangnya.

“Pada levelnya, Anda harus egois. Tapi di mana dia tidak melakukan hal apa pun kecuali untuk dirinya sendiri itu terjadi di Piala Dunia kemarin, saat dia bertindak seenaknya dan mengabaikan semua orang ketika mereka tersingkir. Dia bersemangat dan ingin menang. Dia tidak pernah benar-benar berperan ketika mereka memenangkan Euro pada tahun 2016 jadi dia ingin memenangkan ini untuk dirinya sendiri dan juga untuk negaranya,” kecam Allardyce.

Saksikan Live DetikPagi:

(yna/cas)

Membagikan
Exit mobile version