Jakarta –
Habitat harimau di seluruh dunia terus menipis akibat kerusakan lingkungan, perburuan liar, dan berkurangnya mangsa. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa populasi harimau sumatera di Pulau Sumatera masih tergolong baik, terutama di ekosistem Leuser.
Penelitian itu diterbitkan pada Kamis (4/12/2025) dalam Frontiers in Conservation Science Volume 6, berjudul Sumatran tiger density estimates in the Leuser Ecosystem, Sumatra, Indonesia, dan ditulis oleh Joe J. Figel, M. Ibnu Akbar, Kamal Khairi, dan tim.
Dengan menggunakan kamera inframerah, para peneliti memantau populasi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berdasarkan jenis kelamin dan pergerakan mereka melalui tiga periode survei. Hasilnya, tim peneliti berhasil mengidentifikasi 27 individu harimau, terdiri dari 14 betina, 12 jantan, dan satu dengan jenis kelamin tidak diketahui
“Kami mendokumentasikan jumlah populasi harimau yang kuat, tampaknya termasuk yang paling sehat di pulau ini,” kata Dr. Joe Figel, dikutip dari phys.org, Senin (8/12/2025).
“Bagi mereka yang berada di lapangan, tanggung jawab sekarang jatuh pada kita untuk menggandakan upaya dan melindungi mereka secara memadai,” kata Figel.
Artikel ini menjadi artikel terpopuler detikTravel, Selasa (9/12/2025). Baca selengkapnya di sini. Selain mengenai harimau Sumatera, artikel terpopuler lainnya adalah mengenai maskapai China yang memecahkan rekor penerbangan terlama.
Baca kembali artikel terpopuler lainnya di bawah ini:
(ddn/ddn)




