Rabu, Oktober 30


Agra

India sedang mengalami penurunan kualitas udara. Gara-gara polusi, Taj Mahal pun terlihat seperti bayangan hitam saja.

Dilansir dari Asia News India (ANI) pada Selasa (29/10), kawasan Manoharpur di Agra mencatat Indeks Kualitas Udara (AQI) sebesar 190, yang dikategorikan dalam level sedang.

Sementara itu, kawasan taman Shahjahan mencatat AQI sebesar 113 pada pukul 9 pagi. AQI rata-rata yang tercatat di Agra pada tanggal 26 Oktober adalah 106, yang juga dikategorikan dalam level sedang.


Menurut seorang pengunjung Taj Mahal, situasi di kawasan tersebut telah memburuk selama bertahun-tahun karena meningkatnya lalu lintas kawasan industri.

“Saya di sini untuk sebuah perjalanan, saya ingin melihat matahari terbit. 14 tahun yang lalu, saya berada di sini dan langit cerah saat itu. Kawasan industri semakin meluas ke arah Agra dan beban kendaraan juga meningkat di sini, saya pikir inilah alasan di balik meningkatnya polusi,” katanya.

Pengunjung lain mengatakan bahwa kabut asap membuat monumen sulit dilihat.

“Senang rasanya melihat Taj Mahal di pagi hari, tetapi kabut asap membuat pandangan menjadi tidak jelas di pagi hari karena polusi.,” jelas pengunjung itu.

Selain itu, kota Aligarh juga diselimuti kabut tebal. Sungai Yamuna juga memiliki lumpur beracun yang tebal yang bertahan di daerah Kalindi kunj di Delhi.

Taj Mahal merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO, berdiri megah di tepi sungai Yamuna. Sebagai objek wisata yang populer, banyak tamu negara dan pejabat tinggi sering dibawa ke Taj Mahal untuk melihat keindahan makam dari marmer putih tersebut.

Baru-baru ini pada tanggal 8 Oktober, Presiden Maladewa Mohamed Muizzu ditemani oleh Ibu Negara Sajidha Mohamed mengunjungi Taj Mahal, sementara presiden sedang dalam kunjungan bilateral perdana ke India dari tanggal 6-10 Oktober.

Sebelumnya pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan juga mendesak negara bagian dan teritori untuk membatasi pembakaran jerami di tengah meningkatnya tingkat polusi di seluruh negeri. Selain itu, Kementerian juga mendesak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dan ‘meminimalkan paparan.’

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version