Sabtu, April 12


Jakarta

Polri buka suara mengenai dugaan seorang jurnalis mendapatkan tindakan kekerasan dari oknum anggota Polri saat meliput kegiatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Polri menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut.

Kejadian dugaan kekerasan itu terjadi ketika jurnalis itu meliput kegiatan Jenderal Sigit saat menyapa penumpang di Stasiun Tawang Kota Semarang, Jawa Tengah. Saat itu sejumlah jurnalis dan humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar.

Hanya saja, salah satu ajudan kemudian meminta para jurnalis dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar. Salah satunya pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. Sesampainya di situ, ajudan tersebut menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna.

Usai pemukulan itu, ajudan tersebut terdengar mengeluarkan ancaman kepada jurnalis itu.

“Kalian pers, saya tempeleng satu-satu,” kata ajudan itu.

Sejumlah jurnalis yang berada di lokasi juga mengaku mengalami dorongan dan intimidasi fisik, salah satunya bahkan sempat dicekik.

Polri Buka Suara

Karo Penmas Divisi Humas Polri Birgjen Trunoyudo Wisnu Andiko buka suara mengenai peristiwa itu. Truno mengatakan pihaknya menyesalkan perbuatan itu.

“Kami sangat menyesalkan jika memang insiden tersebut benar terjadi, dimana yang seharusnya bisa dihindari,” kata Truno kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).

“Memang situasi di lapangan cukup ramai, namun seharusnya ada SOP yang mestinya bisa dijalankan tanpa tindakan secara fisik maupun verbal,” sambungnya.

Truno menyebut pihaknya akan melakukan penyelidikan mengenai hal itu. Dia memastikan jika terbukti, Polri akan memberikan sanksi terhadap yang bersangkutan.

“Polri akan menyelidiki insiden tersebut, dan apabila ditemukan adanya pelanggaran, tentu kami tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yg berlaku,” tegas Truno.

“Saat ini kami sedang menanyakan kepada tim yang saat itu ada di lokasi,” ucap dia.

Jenderal bintang satu itu menyebut, jurnalis merupakan mitra Polri. Karena itu dia berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.

“Pers merupakan mitra Polri yang harus saling bekerja sama. Kami berharap insiden ini tidak terulang dan kemitraan kami dengan pers akan terus kami jaga dan diperbaiki agar bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” kata Truno.

Simak juga Video: Kasus Eks Pengawal Atta Halilintar yang Ancam Wartawan Berujung Damai

(zap/dhn)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Membagikan
Exit mobile version