Kamis, Desember 12


Jakarta

Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengebut berkas pemeriksaan remaja MAS (14) terkait pembunuhan ayah dan neneknya di Cilandak. Dalam waktu dekat, polisi harus segera melimpahkan berkas perkara MAS sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABK) ke kejaksaan.

“15 hari maksimal setelah kejadian terjadi, kami sudah harus kirim ke kejaksaan,” Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

Ade Rahmat mengungkap saat ini pihaknya tengah dilakukan pemeriksaan terhadap sang ibu, AP (40), yang turut menjadi korba luka akibat tusukan yang dilancarkan oleh MAS.


“Pada hari ini saksi kunci yang mengalami penganiayaan sang ibu sudah bisa diambil keterangan,” ungkap Ade Rahmat.

Dia mengungkap AP diperiksa di Mapolres Metro Jakarta Selatan. Dia mengatakan AP sudah keluar dari rumah sakit, tapi masih mendapat pendampingan dari psikolog lantaran trauma dengan peristiwa yang terjadi.

“Bisa (berkomunikasi), tetapi harus didampingi oleh psikolog. Kita lihat kondisinya karena kita harus cepat melakukan pemberkasan. Karena ini, sistem peradilan anak tentu waktu kita terbatas,” ungkap Ade Rahmat.

Dia menyebut pengambilan keterangan kepada AP berkaitan dengan penyebab utama terjadinya tindakan penusukan yang dilakukan MAS yang merupakan putranya. Namun dia menerangkan sejauh ini belum bisa mempertemukan AP dengan pihak MAS.

“Ya terkait kejadian dan hal yang secara pribadi medis dan psikiatris yang kita bisa gali terkait apa yang menyebabkan peristiwa ini bisa terjadi, sehingga bisa ditemukan motif sesungguhnya. Belum (dipertemukan) karena anak masih di rumah aman,” sebut Ade Rahmat.

‘Bisikan Meresahkan’

Polisi mengungkap soal ‘bisikan meresahkan’ yang membuat remaja berinisial MAS (14) membunuh ayah-nenek dan melukai ibunya. MAS mengaku bisikan itu kemudian membuatnya berkeinginan agar ayah dan ibunya masuk surga.

“Ketika dia gelisah, dia bilang ‘terlalu banyak beban orang tua, ya udah biar saya (MAS) yang mengambil alih, biar Papa Mama masuk surga’. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,” ungkap Ade Idnal.

Ade Rahmat menjelaskan bisikan itu didapati MAS pada malam sesaat sebelum melakukan penusukan. Usai mendengar ‘bisikan’ itu, MAS langsung melakukan penusukan yang mengakibatkan ayahnya, PAW (40), dan neneknya, RM (69), tewas serta ibunya, PA (40), mengalami luka tusuk.

“Iya pada malam itu saja, langsung eksekusi,” kata Ade Rahmat.

(mea/mea)

Membagikan
Exit mobile version