Rabu, Desember 4

Jakarta

Meta milik Mark Zuckerberg punya rencana bikin kabel laut keliling dunia, tanpa lewat Singapura dan memutari Indonesia. Peta kabelnya unik seperti huruf W.

Singapura yang dikenal sebagai hub bisnis, sama sekali tidak disentuh jalur kabel laut ini. Bahkan beberapa titik ekonomi penting seperti kawasan Mediterania, Dubai dan Jepang juga dijauhi rencana kabel laut Meta.

Semua itu ada alasannya. Dilansir TechCrunch, kabel baru Meta ini akan membentang 40.000 km dengan nilai investasi lebih dari USD 10 miliar (Rp 159 triliun).


Pakar kabel laut dan founder Flag Telecom, Sunil Tagare, dalam blognya di LinkedIn seperti dilihat detikINET, Selasa (3/12/2024) mengungkapkan peta kabel laut Meta yang disebut Kabel W Meta, adalah karena menyerupai huruf W. Gambarnya bisa dilihat di bawah ini.

Peta kabel laut W yang akan dibangun Meta. Foto: (Sunil Tagare/OpenCables)

Dari Pantai Timur Amerika Serikat, kabel ini berangkat dari 2 titik yaitu Pantai Myrtle dan Pantai Virginia melintasi Samudra Atlantik menuju Cape Town dan Durban di Afrika Selatan. Dari situ, kabel menyeberangi Samudra Hindia ke Mumbai dan Chennai di India.

Dari sana, kabel menuju Darwin, Australia dengan memutari Indonesia dari sisi terluar barat dan selatan. Dari Darwin, kabel menyeberangi Samudera Pasifik dan kembali ke Amerika Serikat di Eureka dan Pantai Grover di Pantai Timur AS.

Kabel ini sepenuhnya milik Meta, tidak berbagi dengan yang lain dan itu untuk optimalisasi layanan Meta mencakup Facebook, Instagram dan WhatsApp. Itu sebabnya kabel ini dirancang jauh dari tempat-tempat yang berpotensi ada masalah.

Tagare memuji peta ini karena tidak melewati satu pun ‘Point of Failure’. Titik kegagalan adalah lokasi di dunia yang rawan konflik politik atau kepadatan tinggi. Point of Failure yang disebut Tagare adalah Mesir, Selat Gibraltar, Selat Bab-el Mandeb, Selat Malaka, Singapura, Laut China Selatan, Inggris, New York dan Selat Hormuz.

“Rute yang dipikirkan Meta dimaksudkan untuk membantu perusahaan dunia yang menghindari ketegangan geopolitik,” kata sumber dekat Meta kepada TechCrunch.

Seperti diketahui, kawasan Selat Bab-el Mandeb rawan serangan Houthi yang didukung Iran. Sementara Laut Baltik ada kejadian kabel laut putus yang diduga ulah Rusia dan China.

Uniknya, Tagare punya komentar soal Peta Kabel W Meta ini. Mestinya kata dia ada beberapa tambahan percabangan antara lain di Sydney, Forteleza di Brasil dan Jakarta. Iya betul, Jakarta.

“Ini tidak hanya menciptakan kesempatan unik untuk menghubungkan Indonesia tanpa harus lewat Selat Malaka, tapi bisa juga jadi jalan ke Singapura. Lebih penting lagi, ini bisa tersambung dengan kabel Bifrost milik Meta dan menciptakan jalur pemulihan,” kata Tagare.

Sebagai informasi, Bifrost adalah kabel laut milik Meta dari Amerika dan Telin dari Indonesia yang menghubungkan Amerika langsung ke Jakarta lewat Guam dan Manado.

(fay/afr)

Membagikan
Exit mobile version