
Gunung Kelud merupakan gunung yang berada di antara tiga kabupaten, yaitu Kediri, Malang dan Blitar. Gunung ini memiliki keindahan alam yang mempesona.
Mobil melaju cepat karena jalan yang terus menanjak dan tikungan yang tajam. Posisinya sekitar 1.731 mdpl ini tak heran membuat suasana dingin menusuk hingga sanubari.
Letaknya yang berada di perbatasan Kabupaten Malang, Blitar dan Kediri, memiliki pemandangan yang indah dan dapat membekas dalam hati.
Keindahannya mulai nampak, namun tidak mengurangi rasa cemas karena takut hujan di siang hari. Syukurlah, cuaca mendukung. Kami melaju puncak memakai ojek. Tidak tertinggal, setiap dari kami tidak lupa untuk memotret setiap sudut dari Gunung Kelud ini.
Tak jauh dari titik ojek, kami melihat sekumpulan perempuan yang menaiki gunung dengan berjalan kaki. Hingga salah satu dari kami bergumam “Sepertinya mereka perempuan yang gak pernah bilang terserah”.
Mungkin ia kagum karena tekad mereka yang kuat. Andai saja waktu kami di sini lebih lama, mungkin kami bisa seperti mereka. Ojek itu ternyata warga lokal. Mereka mengantarkan kami hingga puncak gunung.
Di sana terdapat kawah yang indah. Kawah yang tampak biru itu dapat memanjakan mata dan kamera. Namun sayang kami tidak diizinkan mendekatinya.
Di sana terdapat warga lokal juga yang menawarkan jasa foto nya, “Ayo saya foto bareng bareng biar bisa dicetak”. Namun kami tak menghiraukannya. Kami mengambil ratusan foto dan video dari smartphone dan kamera yang kita bawa.
Bahkan, kami sempat meminta tolong untuk memotret kepada ibu-ibu yang merupakan pengunjung juga. Namun, ya jangan berharap lebih pada hasilnya.
Tak cukup di situ saja, kami sedikit naik dari tempat yang tadi. Ternyata keindahan di atas jauh dari naluri, Kawah Gunung Kelud semakin nyata indahnya.
Kami menyempatkan foto bersama juga membuka sedikit cemilan sambil bertukar cerita. “Kalian sadar gak, tadi di jalan ada bunga edelweis,” ucap teman kami yang selalu teliti.
Tak terasa, matahari sudah di atas kepala. Kami memutuskan untuk turun dan kembali ke kediaman sementara. Para ojek sudah menunggu di tempat yang kami sepakati.
Saya banyak berbincang dengan ojek, hingga di perjalanan menemukan bunga edelweis. Ternyata benar, di sini juga banyak tumbuh, namun tumbuh dan keberadaannya jarang disadari.
Entah apa oleh-oleh khas dari Kelud ini. Namun, kami mendapatkan penjual nanas yang menawarkan kepada kami. Hanya dengan dua puluh lima ribu saja, kami sudah dapat tiga kotak bersama bumbu rujak.
Harga yang murah, ternyata bukan hanya tentang nanas. Jawa yang terkenal dengan murahnya ternyata benar adanya. Ada hal aneh yang saya baru sadari. Nanas itu tidak sempat saya cicipi dan entah kapan saya menemukannya lagi.