Kamis, Oktober 24


Margate

Popularitas kota di pesisir laut Inggris, Margate, naik daun di kalangan wisatawan. Semua itu tak lepas dari kekompakan dan kerja keras para pemilik bisnis lokal.

Margate biasanya hanya ramai saat musim panas. Sebaliknya, di musim dingin kota sepi.

Perbedaan suasana di Margate dipengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung. Saat peak season liburan, kota tersebut lebih hidup.


Kini, jumlah pengunjung saat musim panas atau pun musim dingin memang belum seimbang, namun musim dingin tidak sepi-sepi amat. Kota itu mengubah tradisi dengan menonjolkan daya tarik budaya dan atraksi wisata di sepanjang tahun.

Pengelola Kafe G, Daniel Goldman, memuji suasana musim panas yang begitu hidup di kota itu. Dia mengatakan kini banyak wisatawan yang berkunjung ke Margate demi bisa cafe hoping atau menjajal kafe-kafe dan fasilitas wisata lain yang ada di sana.

“Di musim panas kami memiliki pantai-pantai terindah dan banyak acara yang diadakan di sini,” kata Goldman, dilansir dari Express, Rabu (23/10/2024).

Ia juga menekankan bahwa kafe-kafe dan beragam pilihan tempat makan lainnya telah mengubah daerah tersebut dan bikin betah wisatawan.

“Layanan kereta api tahun ini sangat baik, infrastruktur di sini luar biasa, dan kami memiliki iklim yang unik,” kata Daniel.

Goldman juga mengapresiasi platform penyewaan penginapan jangka pendek, seperti Airbnb. Dia menilai penginapan serupa itu membantu mendatangkan bisnis yang dibutuhkan penduduk setempat. Ia juga menyoroti kesuksesan acara lokal di Dreamland, taman hiburan terkenal di Margate yang berhasil menarik wisatawan untuk menginap lebih lama.

“Orang-orang datang untuk menonton band-band ternama, tinggal lebih lama sekitar dua atau tiga malam, menikmati kafe dan restoran, lalu kembali lagi untuk acara selanjutnya,” kata dia.

Pantai Margate di Inggris (Getty Images/_ultraforma_)

Kemudian, pebisnis lainnya di area tersebut yakni King Street Studio and Gallery, Linda James, sependapat dengan hal tersebut. Ia mencatat bahwa banyak pengunjung berasal dari London untuk menghabiskan waktu di wilayah Margate.

“Orang-orang biasanya mengunjungi galeri Turner Contemporary terlebih dahulu, lalu menjelajahi kota tua,” ujarnya.

Meskipun kota ini lebih sepi di saat musim dingin, James yakin bahwa kunjungan wisatawan harian dan tamu Airbnb akan mendukung bisnis lokal sepanjang tahun.

Pengelola Alexandria Cafe, Mohamed Sherif, menggambarkan pola yang sama, saat musim panas kafenya kebanjiran wisatawan. Sementara itu, pengunjung bulan-bulan di musim dingin akan lebih sepi.

“Kami sudah berada di sini selama lima tahun dan setelah pandemi musim panas sangat ramai. Tetapi musim dingin sepi,” kata Sherif.

Meski begitu ia tetap optimistis tentang dampak pariwisata, terutama saat peak season, jumlah wisatawan begitu banyak. Penduduk lokal Margate berharap lebih banyak pengunjung dapat menemukan kekayaan budaya kota dan merasakan pesonanya yang unik, karena mereka percaya masih banyak yang bisa dinikmati di luar musim panas.

(wsw/fem)

Membagikan
Exit mobile version