Rabu, Desember 25


Jakarta

Pemain FTV dan Sinetron Dea Lestari mencuri perhatian saat membagikan kegiatannya sedang menandatangani rapor. Dea Lestari menjadi kepala sekolah di TK yang sudah 10 tahun didirikan.

Bintang sinetron Cinta Fitri itu sejak kelas 2 sampai 6 SD jadi korban bullying. Saat itu dirinya merupakan murid pindahan.

“Aku pindahan aku kelas 2 SD sampai kelas 6, aku nggak punya teman sama sekali. Cuma ada satu sahabat aku, sampai sekarang masih main bareng sama aku. Dia saksi hidup aku, sampai dia pun saking nggak bisa lihatnya (aku di-bully) akhirnya dia yang pindah sekolah bukan aku yang pindah sekolah. Nggak bisa lihat aku di-bully setiap hari, di-bully-nya luar biasa,” cerita Dea Lestari di studio Rumpi: No Secret, Trans TV, Senin (23/12/2024).


Selama sekolah, Dea Lestari mengaku tidak pernah dipanggil namanya, tapi diganti dengan sebutan binatang. Siapapun yang dekat dengannya akan dimusuhi.

Kala itu, dia merasa tidak yang berpihak dengannya. Begitu juga dengan respons guru di sekolah tersebut.

“Waktu itu kebetulan guru-gurunya juga tidak berpihak padaku, tidak berpihak pada anak kecil itu (yaitu aku). Justru mereka kayak, ‘Kenapa sih kamu nggak pindah saja?’ Malah makin menekan aku. That’s why, aku mau menciptakan suatu lingkungan yang baik untuk anak-anak kali ya,” tuturnya.

Orang tua Dea Lestari baru mengetahui dirinya jadi korban bullying saat dirinya duduk di kelas 6 SD. Dea Lestari yang sedang dirawat di rumah sakit mengamuk dan tak mau melihat teman-teman SD-nya datang menjenguk.

“Aku ngamuk banget, selama 5 tahun aku nggak pernah marah, di situ aku pecah banget. Aku bilang aku nggak mau dilihat sama orang yang… ya kan mereka penginnya, goals mereka pasti liat aku sakit. Aku nggak akan kasih. Mama baru tahu aku tuh nggak punya teman sama sekali,” tuturnya.

Namun, dia ingat ada satu guru yang beda sikap dengannya. Guru tersebut meminta dirinya untuk bertemu dan bicara.

[Gambas:Instagram]

“Ada satu guru, yang aku rasa dia ditakdirkan untuk jaga aku. Dia bilang gini ‘Setelah ini ketemu ibu ya, jangan pulang dulu’. ‘Aduh apa lagi nih gue? Salah lagi nih gue. Suruh pindah nih gue’. Terus dia bilang ‘Kenapa sih kamu masih bertahan? Bukannya saya nyuruh kamu pindah ya’,” cerita bintang web series Jangan Salahkan Aku Selingkuh itu.

“Aku bilang kalau aku pindah berarti aku membenarkan, aku bikin mereka menang dengan situasi ini. Aku keras kepala jadi kita lihat siapa yang keras kepala,” tukasnya.

Setiap hari dirinya harus menyampul ulang buku-bukunya, mencuci tas karena dimasukkan sampah bekas makanan oleh pembully. Setiap hari dirinya membawa sepeda, ban sepeda selalu saja dikempesin oleh pembully.

Kini, selain menjadi seorang aktris, Dea Lestari juga mendirikan sekolah TK karena mau berkontribusi dalam pembentukan akhlak anak-anak usia dini. Dirinya yang jadi korban bullying berharap sikap dan akhlak anak-anak bisa dipupuk menjadi baik sejak usia dini.

Dia berterima kasih dengan Dea Lestari kecil yang sudah sangat berani.

“Itu jadi pondasi aku sampai sekarang. Aku set pondasi itu luar biasa solid,” tukasnya.

(pus/dar)

Membagikan
Exit mobile version