
Jakarta –
Pesawat Delta Air Lines tergelincir di landasan pacu. Badan pesawat mendarat terbalik dan semua penumpang selamat, kok bisa sih?
Dikutip dari BBC pada Rabu (19/2/2025), penerbangan Delta Air DL4819 dengan pesawat model CRJ-900 itu tergelincir di landasan pacu dalam kobaran api sebelum terbalik dan berhenti mendadak. Pesawat itu kehilangan ekor dan seluruh sayapnya.
Insiden itu terjadi pada Senin (17/2) setelah pukul 14.00 waktu setempat. Pesawat itu tiba di Toronto dari kota Minneapolis, AS dan membawa 76 penumpang serta empat awak pesawat.
Saat mendarat, pesawat itu tampak menghantam landasan pacu, meluncur cukup jauh, lalu terbalik.
Dan Ronan, seorang jurnalis dan pilot berlisensi dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menganalisis insiden tersebut. Berikut petikan laporannya.
Bagaimana pesawat terbalik?
BBC telah menganalisis rekaman komunikasi antara pesawat dan kontrol lalu lintas udara. Tidak ada satu pun titik dalam diskusi yang menunjukkan adanya masalah yang diantisipasi dengan pendaratan.
Kondisi itu dikonfirmasi oleh Marco Chan, mantan pilot dan dosen senior di Universitas Buckinghamshire Baru di Inggris dan penyelidik kecelakaan pesawat Ismo Aaltonen, yang juga mendengarkan rekaman audio tersebut.
Chan juga mengatakan pesawat tersebut tampaknya melakukan pendaratan keras, yang melibatkan tingkat penurunan yang luar biasa tinggi.
“Tampaknya pesawat tersebut mendarat dengan satu roda terlebih dahulu, yang mungkin menyebabkan roda pendaratan ambruk saat terjadi benturan,” ujar Chan.
Pendaratan keras itu dapat menyebabkan sayap kanan menghantam landasan pacu dan pada gilirannya menyebabkan pesawat terguling.
Cuaca juga mungkin mempengaruhi secara signifikan. Kepala pemadam kebakaran bandara menyatakan bahwa landasan pacu kering pada saat kejadian.
Otoritas bandara telah mengatakan sebelumnya bahwa meskipun salju lebat baru-baru ini telah berhenti, suhu dingin dan angin kencang sedang bergerak masuk”.
Saat pesawat akan mendarat, pengawas lalu lintas udara memberi tahu pilot tentang hembusan angin berkecepatan 38mph (61km/jam) dan kemungkinan “sedikit guncangan di jalur luncur”, CNN melaporkan.
“Pilot tampaknya telah mencoba apa yang dikenal sebagai manuver kepiting. Ini melibatkan membelokkan pesawat ke arah angin, dan kemudian langsung ke landasan pacu pada saat-saat terakhir,” kata Ronan.
Tidak ada kematian yang dilaporkan setelah insiden itu. Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut.
(bnl/fem)