Sabtu, Maret 15


Jakarta

Kisah menu restoran yang dipatok dengan harga mahal tak pernah gagal menarik perhatian. Salah satu yang terbaru, kisah pembeli kesal usai ditagih Rp 11 ribu untuk segelas air panas yang ia minta.

Setiap restoran, kafe, atau tempat makan tentunya punya peraturan yang perlu dipatuhi pembeli. Salah satunya soal kebijakan harga untuk tiap menu di restoran.

Namun tak semua pembeli dapat menerima hal itu. Terkadang mereka baru menyadari ada yang tidak sesuai setelah membayar atau selesai santap di restoran.


Hal inilah yang dirasakan seorang pembeli bernama Ng Ai Kheng saat santap di gerai Kaffe & Toast yang ada di Sengkang General Hospital (SKGH). Mengutip Must Share News (12/5), keluhannya diunggah ke grup Facebook Complaint Singapore pada Jumat, 10 Mei 2024.

Melihat foto struk yang ia unggah, Ng Ai Kheng memesan Kopi C (SGD 2.20 atau sekitar Rp 26 ribu) dan Teh O (SGD 2 atau sekitar Rp 23 ribu). Lalu ada struk tambahan yang menunjukkan harga segelas air panas SGD 1 atau sekitar Rp 11 ribu.

Pelanggan di Singapura kesal ditagih Rp 11 ribu untuk segelas air panas. Foto: Must Share News

Ng Ai Kheng tak terima dengan harga air panas tersebut. Ia kecewa karena segelas kecil air panas dipatok harga mahal. Ng Ai Kheng bahkan menyebut pematokan harga itu tidak etis.

Pembeli wanita itu mengatakan meski orang-orang dapat memilih untuk tidak mendukung bisnis tersebut. Tetapi dia merasa harus menyuarakan keprihatinannya karena penetapan harga itu tidak diikuti oleh restoran lain.

Menurutnya harga air panas yang mahal menjadi preseden inflasi yang tidak wajar. Unggahan itu pun menuai komentar banyak netizen. Salah satunya mengatakan kalau harga SGD 0.50 (Rp 5.500) akan lebih pantas.

Menanggapi keluhan ini, direktur Kaffe & Toast yang bernama Jack Poon mengatakan ia tidak bertujuan getok harga dengan menetapkan harga secangkir air panas Rp 11.000. Ia ingin harga itu menjadi adil untuk setiap pihak, baik pembeli maupun penjual.

Menurutnya harga Rp 11.000 yang dibayarkan itu bukan hanya untuk membayar air, melainkan juga biaya tenaga kerja yaitu staf yang membersihkan piring, mencuci piring, dan menyiapkan minuman.

Pelanggan kecewa karena harga air putih begitu mahal. Foto: Istimewa

Selain itu, pembeli sebenarnya bebas ‘refill’ minuman tersebut. Staf pun telah dilatih untuk menginformasikan hal ini kepada pelanggan.

Selain itu, pembeli yang beli makanan dan minuman tidak perlu bayar SGD 1 (Rp 11 ribu) untuk air panas kecuali mereka beli menu yang harganya murah. Air panas juga gratis untuk orang tua yang punya balita.

Air panas adalah pilihan menu paling murah untuk mereka yang ingin duduk di sana. Pak Poon juga menjelaskan bahwa restoran tersebut dulu sering melihat pelanggan yang hanya memesan air dan duduk di sana dalam waktu lama.

Adanya harga untuk menu air diberlakukan agar mereka yang tidak menginginkan menu lainnya masih memiliki pilihan menu murah sehingga mereka dapat memanfaatkan tempat tersebut.

Meskipun biasanya mereka mengenakan biaya sebesar SGD 0,50 (Rp 5.500), tapi kini meningkat menjadi SGD 1 (Rp 11 ribu) pada bulan April.

(adr/odi)

Membagikan
Exit mobile version