Selasa, Oktober 22


Jakarta

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memberi pesan pada menteri pariwisata yang baru, Widiyanti Putri Wardhana. Salah satu yang ditekankan yakni jangan tergiur investasi besar-besaran.

Tak hanya itu, mereka juga meminta untuk membuat regulasi yang mendukung penerapan pariwisata berbasis budaya di Pulau Dewata. Widiyanti Putri adalah Menpar yang baru saja dilantik di Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Konsisten terhadap konsep tersebut. Jangan tergiur dengan investasi besar-besaran dan keluar daripada konsep. Jangan tergiur dengan tren-tren luar negeri dan keluar dari konsep,” pinta Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), saat dihubungi detikBali, Senin (21/10/2024).


Cok Ace berharap menteri dan wakil menteri ke depan lebih banyak berkomunikasi atau membuka ruang-ruang dialog dan diskusi dengan pelaku pariwisata. Sehingga, langkah antara birokrasi, pemerintah, dan pelaku pariwisata bisa satu arah.

“Pariwisata kan bersifat sangat dinamis dan berkembang setiap saat sesuai dengan dinamika-dinamika global. Misalnya, kasus perang, krisis ekonomi, dan lain sebagainya, itu mempunyai power besar terhadap pariwisata. Sehingga, pariwisata tersebut pun berubah-ubah sesuai dengan dinamika global,” kata Cok Ace.

Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Bali 2018-2013 itu juga berharap Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata yang baru juga dapat meniru hal-hal positif dari Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf periode sebelumnya.

Cok Ace menilai Sandiaga sering kali memanfaatkan banyak kesempatan untuk dapat berkomunikasi dengan komponen pariwisata di Bali.

“Jadi, komunikasi menjadi hal yang sangat prinsip bagi kami dan itu yang kami dapatkan selama ini dari Pak Sandiaga Uno,” tutur Penglingsir Puri Ubud itu.

Mantan Bupati Gianyar periode 2008-2013 itu juga memberikan penilaian perihal dipecahnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif.

Cok Ace menilai hal itu sebagai langkah positif. Sebab, nantinya kementerian dapat lebih fokus dan tertata dalam hal pariwisata dan juga ekonomi kreatif.

Baca selengkapnya artikel detikBali

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version