Sabtu, Juli 6


Jakarta

Pesan gulai kari kepala ikan di sebuah restoran, pembeli ini kecewa dan jijik.Ia melihat kepala ikannya masih dipenuhi sisik yang belum dibersihkan.

Di Asia Tenggara, kepala ikan seperti ikan kakap hingga baramundi sering diolah menjadi lauk utama untuk menu kari dan gulai. Di Singapura contohnya, sajian ini cukup populer dimakan berbagai lauk atau nasi putih.

Kisaran harga menu kari atau gulai kepala ikan ini memang lebih mahal dibandingkan menu ikan lainnya. Karena ukuran kepala ikan yang besar, sampai proses pengolahannya yang cukup lama.


Dilansir dari AsiaOne (02/07), baru-baru ini ada pengunjung restoran bernama Zeng asal Singapura yang kecewa dengan makanan yang dipesannya di Enak Enak Restaurant.

Restoran ini berlokasi di kawasan Bedok dan terkenal dengan menu gulai kari kepala ikan. Menggunakan kepala ikan kakap merah atau red snapper yang populer di Singapura.

Dari pertama Zeng datang ke restoran itu, ia sudah dibuat kecewa dengan menu gulai kari kepala ikannya yang dingin dan ikan sudah tidak segar. Dia cukup sering makan di restoran ini tapi baru pertama kali memesan menu tersebut di sana.

Pesan Gulai Kepala Ikan, Pembeli Ini Kecewa Dapat Ikan Penuh Sisik Foto: Site News

“Saat menu pertama disajikan, istri saya bilang kalau ikannya sudah tidak segar selain itu kuah gulainya dingin. Setelah kita komplain baru mereka sajikan gulai kepala ikan yang baru, masih panas dan ikannya juga segar,” ungkap pria berusia 60 tahun tersebut.

Namun yang membuatnya kehilangan nafsu makan adalah ketika bagian kepala ikan yang akan disantap ternyata masih dipenuhi sisik ikan.

“Di bagian kepala ikan masih ada sisiknya yang menurut kami sangat menjijikkan. Kami rasa semua chef pasti tau pentingnya membersihkan sisik ikan sebelum dimasak, tapi kami berspekulasi bahwa salah satu pegawai di sana memutuskan untuk tidak membersihkan sisik ikan,” kritik Zeng.

Pesan Gulai Kepala Ikan, Pembeli Ini Kecewa Dapat Ikan Penuh SisikPesan Gulai Kepala Ikan, Pembeli Ini Kecewa Dapat Ikan Penuh Sisik Foto: Site News

Akhirnya sang istri kembali komplain lagi ke pegawai di sana, tapi tak ada satupun dari mereka yang minta maaf atau mengganti menu gulai pesanan Zeng.

Karena tak mau buat ribut, akhirnya Zeng dan sang istri tetap menyantap gulai kepala ikan itu dan pergi dari sana usai membayar makanan dengan harga normal.

“Tapi kami tidak akan mau kembali ke restoran tersebut lagi, saya juga berharap mereka tidak akan melakukan hal seperti ini lagi,” pungkas Zeng.

Menanggapi komplain tersebut, salah satu manajer restoran bernama Ye Jiannan mengaku bahwa ia tak tahu ada kejadian seperti itu. Tapi ia yakin bahwa kelalaian itu disebabkan oleh pegawai bagian dapur yang bertugas membersihkan ikan.

“Saya meminta maaf atas kejadian ini. Kami ingin mengundang pengunjung (Zeng) untuk makan gulai kari kepala ikan di restoran kami lagi, saya juga bisa mendiskusikan hal ini ke atasan saya untuk pengembalian uang ke pengunjung,” pungkas Ye Jiannan.

(sob/odi)

Membagikan
Exit mobile version