Kamis, November 28


Jakarta

Anggota Polsek Hantakan, Bripka Riri Herlianto, menyampaikan pesan kepada anak-anak suku Dayak di wilayah binaannya di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, agar tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bripka Riri tidak ingin anak-anak binaannya itu putus sekolah.

“Memotivasi adik-adik kami jangan sampai putus sekolah…. Kita harus punya cita-cita yang lebih tinggi, jangan sampai minder, jangan putus semangat untuk menempuh pendidikan lebih tinggi,” kata Bripka Riri dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Kamis (28/11/2024).

Bripka Riri memberikan inspirasi kepada anak-anak suku Dayak agar terus semangat lewat program Kelas Bhabinkamtibmas. Program itu diprioritaskan bagi anak-anak yang berada di pedalaman.


“Di sini kita memprioritaskan anak-anak yang ada di pedalaman, khususnya yang ada di pelosok pedalaman suku Dayak, di situ ada wilayah yang memang harus kita capai itu sampai 48 km. Bisa melewati kabupaten lain, namun kalau kita menempuh ke desa jalan normalnya, jalan setapak, melewati tanah-tanah,” kata Bripka Riri.

Wilayah Binaan Bripka Riri

Bripka Riri menjelaskan dirinya mempunyai empat desa binaan di Kecamatan Hantakan. Dua di antaranya merupakan desa dengan mayoritas masyarakat suku Dayak, yaitu Desa Haruyan Dayak dan Desa Datar Ajab di Pegunungan Meratus.

Jarak dari Polsek menuju dua desa itu memakan waktu yang lama. Beberapa akses jalan bahkan masih dengan kondisi berbatu dan tanah.

“Untuk di desa yang terjauh, yang tidak terdapat akses jalan di Handayak. Jadi terbagi (beberapa dusun), dusun yang paling jauh ini melewati pegunungan yang notabene tidak ada jalan, yang hanya berbatu dan tanah merah. Untuk daerah Dusun Kumuh, Desa Haruyan Dayak, kalau melewati desanya dengan normal itu harus melewati bukit-bukit pegunungan, untuk melewati akses alternatif, kita harus melewati kabupaten lain,” kata Bripka Riri dalam wawancara terpisah dengan detikcom di kesempatan sebelumnya.

Meski begitu, kata Bripka Riri, ada jalan alternatif yang bisa diakses agar tidak melewati pegunungan. Rute tersebut harus masuk ke jalan kabupaten lain.

“Namun untuk masuk ke sana pun nyeberang sungai dulu, masuk ke dalam hutan juga, ke dalam pegunungan juga,” ujar Bripka Riri.

“Kalau untuk ke Desa Haruyan Dayak, kalau melewati jalan alternatif memerlukan kurang lebih 1,5 jam. Artinya kalau mengambil akses jalan alternatif jalan beraspal. Kalau melewati desa 20 km untuk sampai ke situ,” sambung dia.

Dia menjelaskan khusus di Desa Kumuh Desa Haruyan Dayak, akses internet dan listrik PLN belum ada. Menurut Bripka Riri, masyarakat di sana sangat berharap akses internet dan listrik bisa masuk ke wilayahnya.

“Jadi untuk akses internet tidak ada, tidak ada listrik, PLN tidak ada. Di sana internet, jaringan HP tidak ada,” tutur Bripka Riri.

Bripka Riri menjelaskan Kelas Bhabinkamtibmas tidak digelar setiap hari. Sebab, Bripka Riri bertugas di Polsek Hantakan dan harus tetap melaksanakan piket.

“Jadi, apabila lepas dinas, misal ada kesempatan untuk ke sana, kita melaksanakan Kelas Bhabinkamtibmas, artinya kita mengambil di luar dari tugas pokok kita,” imbuh Bripka Riri.

Selain itu, tak ada materi khusus yang diajarkan dirinya kepada para siswa. Bripka Riri hanya memberikan inspirasi kepada anak-anak untuk terus belajar dan meraih pendidikan setinggi-tingginya.

“Untuk mengajar, kapasitas kepolisian saya tidak berani untuk mengambil alih seorang guru,” kata Bripka Riri.

(knv/hri)

Membagikan
Exit mobile version