Kamis, Oktober 31


Jakarta

Perusahaan milik cucu Soeharto PT Intra Golflink melalui anak usaha PT New Kuta Gold and Ocean View (NKG) mendapatkan pinjaman senilai Rp 500 miliar dari PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).

Cucu sekaligus anak Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo yang merupakan Komisaris Utama GOLF menjelaskan, dari total pinjaman yang diperoleh, sebesar Rp 450 miliar akan dipakai untuk pembangunan dan renovasi. Yakni membangun hotel bintang 6 Luxury Boutique Hotel, renovasi lapangan golf, membangun area driving range, dan fasilitas lainnya di Bali.

Sementara Rp 50 miliar sisanya, digunakan untuk membiayai modal kerja, kegiatan operasional, serta perawatan lapangan golf. Keduanya telah menandatangani perjanjian kredit pada 25 September 2024.


“Dengan pengembangan infrastruktur dan ekosistem golf tourism ini, kami berharap GOLF bisa jadi pionir sekaligus destinasi wisata golf utama pilihan para wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujar Darma yang merupakan anak dari Tommy Soeharto, dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).

GOLF, melalui NKG, sudah melakukan pembangunan awal Luxury Boutique Hotel di Hole 15-Th Cliff Hanger dan New Kuta Golf Villa yang merupakan kawasan rumah mewah di tengah lapangan golf. Proyek-proyek tersebut berada di wilayah Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali.

Selain hotel dan rumah mewah, perseroan juga berencana membangun club house dan commercial area di kawasan tersebut.

Direktur Utama GOLF Dwi Febri Astuti berharap, pengembangan fasilitas ekosistem olahraga dan hiburan di sekitar area golf milik NKG ini bisa mendongkrak pendapatan, khususnya pendapatan berulang (recurring income), dan laba GOLF di masa mendatang.

Terkait kondisi keuangan perusahaan, hingga kuartal III 2024, GOLF membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 99,47 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen bisnis golf, yakni mencapai 72% atau setara dengan Rp 71,84 miliar.

Kemudian, bisnis restoran menyumbang pendapatan sebesar Rp 18,77 miliar dan bisnis lainnya senilai Rp 8,86 miliar. Laba bersih GOLF sepanjang Januari-September 2024 tercatat sebesar Rp 15,39 miliar.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kinerja GOLF mengalami penurunan akibat adanya sejumlah pengembangan dan perbaikan di sejumlah lapangan golf milik perseroan yang ada di Sentul, Bogor dan Bali.

“Kami sedang membangun infrastruktur untuk menunjang konsep baru lapangan golf existing di Sentul dan di saat yang sama ada sejumlah perbaikan dan kegiatan perawatan di lapangan golf milik NKG. Hal ini membuat jumlah pengunjung terbatas” jelas Dwi.

Pendapatan bersih GOLF pada kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 101,72 miliar dan laba bersih sebesar Rp 27,44 miliar. Pasca IPO Juli 2024 lalu, GOLF bergerak cepat untuk merealisasikan rencana ekspansinya. Ekspansi agresif ini membuat struktur biaya perseroan ikut melonjak. Ia optismis, ekspansi ini akan berdampak positif terhadap kinerja perseroan di masa mendatang.

“Saat proses ekspansi, perseroan mengeluarkan biaya untuk analisa, menambah jumlah SDM, dan juga untuk biaya pemasaran,” tutur Dwi.

______________________

Artikel ini telah tayang di detikFinance

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version