Minggu, September 29


Jakarta

PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) mulai melakukan konstruksi proyek hunian mewah The Links Golf Villa pada Jumat 27 September kemarin. Pembangunan dilakukan usai perusahaan berhasil menjual seluruh unit rumah di klaster I.

Peletakan batu pertama (groundbreaking), sebagai tanda dimulainya pembangunan, diresmikan oleh Komisaris Utama GOLF Darma Mangkuluhur Hutomo dan Direktur Utama GOLF Dwi Febri Astuti.

Seperti diketahui, Darma Mangkuluhur sendiri merupakan cucu dari Mantan Presiden Soeharto. Darma merupakan anak dari Hutomo Mandala Putra atau yang karib disapa Tommy Soeharto.


Darma Mangkuluhur menyambut gembira melihat tingginya animo masyarakat untuk membeli rumah mewah yang berada di dalam area lapangan golf ini.

“Hanya di ‘The Links Golf Villa’, beli villa dapat lapangan golf,” kata Darma dalam keterangannya, Minggu (29/9/2024).

Perusahaan Darma menunjuk PT Kizuna Jepang Indonesia dan PT Genta Multi Jayya sebagai kontraktor pelaksana untuk proyek rumah mewah yang berlokasi di Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali tersebut. Proses konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 13 bulan atau selesai pada kuartal III 2025 mendatang.

Setiap unit rumah mewah di ‘The Links Golf Villa’ berada tepat di lapangan golf New Kuta Golf Bali yang dikelola anak usaha perseroan, yakni PT New Kuta Golf And Ocean View (NKG). Pada kluster I, seluruh 24 unit rumah mewah dengan total luas lahan 1,1 hektare berada di sisi kanan Hole 3 lapangan golf milik NKG.

Sedangkan, untuk seluruh rumah di kluster II nanti akan memiliki halaman belakang yang berbatasan langsung dengan Hole 2 New Kuta Golf. Aapun, penjualan untuk kluster II telah dimulai bersamaan dengan dilaksanakannya groundbreaking kluster I.

Direktur Utama GOLF Dwi Febri Astuti berharap perusahaan bisa menjual sedikitnya 10 unit hingga Desember 2024. Harga per unit untuk kluster I dan II masing-masing sekitar Rp 7 miliar dan Rp 8 miliar.

“Harga jual (rumah mewah) kami lebih kompetitif dibanding kompetitor, ini yang membuat minat calon pembeli sangat tinggi. Profil pembeli kami beragam, ada penduduk lokal dan asing, tapi sebagian besar masih WNI (Warga Negara Indonesia) yang tinggal di Jabodetabek,” jelas Dwi Febri.

(hal/rrd)

Membagikan
Exit mobile version