Sabtu, Juli 6


Jakarta

Dokter urologi mengungkap, sebagian pria menganggap punya satu penis sebagai hal yang wajar. Padahal tidak demikian, ada risiko jika kondisi ini tidak diatasi.

Normalnya, testis atau buah zakar jumlahnya ada dua. Saat berada dalam kandungan, testis memang berada di rongga perut dan akan turun ke skrotum atau kantong buah zakar sebelum atau saat dilahirkan.

Pada beberapa orang, salah satu atau kedua testis tidak turun ke tempat yang semestinya. Kondisi ini disebut undescended testis atau UDT. Jika sampai usia 6 bulan belum juga turun, maka besar kemungkinan testis tersebut akan tetap berada di rongga perut atau di suatu tempat selain skrotum.


Kondisi ini sebenarnya bisa dan perlu diatasi sejak dini. Artinya jika sampai usia 6 bulan testis belum teraba, maka disarankan untuk segera periksa agar bisa mendapat penanganan yang tepat.

Urolog dari Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Putu Angga Risky Raharja, SpU, FICS, mengaku kerap menemukan kasus undescended testis yang tidak tertangani hingga dewasa. Padahal jika terlambat ditangani, ada risiko yang dihadapi.

“Banyak ya sebenarnya. Di Indonesia mungkin beberapa masyarakat masih belum terlalu aware dengan kondisi penyakit ini,” katanya dalam perbincangan dengan detikcom.

“Ada yang beberapa menganggap bahwa testis satu masih dibiarkan,” lanjutnya.

Menurut dr Angga, kelainan seperti ini sebenarnya bisa dideteksi sejak usia 6 bulan. Dan jika dipastikan mengalami undescended testis, maka disarankan untuk segera mendapat penanganan sebelum usia setahun.

“Kalau penanganannya sudah dewasa, pasti dampaknya jauh lebih buruk,” jelas dr Angga.

Dampak undescended testis yang tidak tertangani cukup beragam. Selain berdampak pada fertilitas atau kesuburan, kondisi ini juga dikaitkan dengan risiko keganasan atau kanker dan juga torsio testis atau testis terpelintir.

(up/up)

Membagikan
Exit mobile version