Jumat, Desember 27
Bandung

Di Bandung, traveler bisa menikmati karya seni buatan I Nyoman Nuarta, desainer dari Istana Garuda di IKN. Karya-karya Nuarta memang begitu monumental.

Ratusan patung dan lukisan dipamerkan di galeri seni NuArt Sculpture Park, Bandung baik di area indoor maupun outdoor. Area indoor terdiri dari tiga lantai.

Karya seni di lantai pertama terbilang cukup besar dan tinggi, didominasi oleh patung-patung yang memiliki detail sangat rinci di setiap bagiannya.


Jika dilihat dari dekat, patung-patung ini terbuat dari bahan tembaga dan kuningan, ada pula yang terbuat dari susunan kayu yang membentuk bagian patung.

Di lantai pertama ini, kita dapat melihat miniatur Candi Borobudur dan lukisan yang menggambarkan proses pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang merupakan mahakarya bersejarah karya I Nyoman Nuarta.

Karya seni di lantai kedua dan ketiga terdiri dari patung-patung dan lukisan yang ukurannya tidak begitu besar seperti di lantai pertama. Namun, jumlah patung di lantai kedua dan ketiga ini terbilang lebih banyak.

Beberapa patung wanita berwarna putih terbuat dari bahan kawat, besi dan logam, terasa begitu nyata. Terdapat salah satu patung yang menggambarkan beberapa orang yang sedang meminum minuman keras di tangga, hasil karya Nuarta yang satu ini sangat menakjubkan dan begitu indah filosofinya karena mengambil inspirasi dari kehidupan masyarakat.

Karya epik lainnya dari I Nyoman Nuarta yang dapat kita lihat di NuArt Gallery yaitu patung berjudul “Nightmare”, yang konon terinspirasi dari kerusuhan terhadap etnis Tionghoa yang pernah terjadi di Jakarta pada tahun 1998.

Patung berukuran cukup besar ini berwarna hitam dengan campuran gold, menggambarkan seorang perempuan yang sedang berbaring. Sangat unik!

Patung ini berbeda dengan patung lain yang umumnya memiliki posisi vertikal, dan hal ini karena Nuarta terinspirasi dari sejarah kelam Indonesia.

Bentuk-bentuk patung yang begitu realistis disertai informasi tentang setiap karya, seperti judul, bahan pembuatan, ukuran, dan tahun pembuatan.

Beberapa karya lainnya di NuArt Gallery yaitu patung Nirankara, Surrender, miniatur GWK, Durjana, Doa, Shark Fin Soup dan karya lainnya yang terletak di indoor maupun outdoor galeri.

Pengunjung juga dapat melihat lukisan berukuran besar di dinding galeri yang menggambarkan wajah pemilik galeri ini, yaitu I Nyoman Nuarta.

Selain karya-karya yang dipamerkan di galeri, pihak NuArt juga mengajak para pengunjung untuk menonton film pendek di Teater NuArt Sculpture Park.

Karena letak teater yang cukup tersembunyi, staf NuArt akan mengarahkan para pengunjung untuk masuk ke teater tersebut. Film yang diputarkan adalah film dokumenter yang menggambarkan kisah pembangunan NuArt Gallery dan GWK di Bali.

Pengalaman yang sangat mengasyikkan, bukan? Ternyata, karya yang dipamerkan di NuArt bukan hanya hasil karya I Nyoman Nuarta saja.

Akan tetapi, Nuarta ingin galeri ini menjadi ruang seni yang dapat menampilkan karya anak bangsa lainnya yang layak untuk diperkenalkan kepada khalayak.

Membagikan
Exit mobile version