Rabu, September 25

Bali

Peringatan bencana atau Early Warning System (EWS) bakal muncul di TV digital mulai hari ini. Akan tetapi, interupsi itu hanya memiliki durasi 30 detik untuk tampil di layar televisi yang ditonton masyarakat daerah terdampak.

Saat ditemui di Trans Hotel, Kuta, Bali, Senin (23/9/2024), Direktur Pengembangan Pita Lebar Ditjen PPI Kementerian Kominfo Marvels Parsaoran Situmorang mengungkapkan alasannya. Menurut Marvels, model dari early warning telah didiskusikan cukup lama dengan penyelenggara TV.

“Dia mau early warning tetap jalan, tapi bisnis juga tetap jalan, artinya iklannya tetap jalan. Sehingga, oleh karena itu, ada waktu durasinya, tidak bisa terus gitu dan mengganggu program, kemudian mengganggu juga pemasang iklan,” jabarnya.


Akan tetapi, untuk peringatan yang berbentuk awas, aturan tersebut tidak berlaku. Layar televisi akan langsung merah sehingga tidak bisa menyaksikan program sama sekali.

“Kalau awas, itu akan terus sampai mengganggu pemirsa atau penonton karena memang kondisinya sudah awas. Kalau awas ini bencana apa? Hanya tsunami,” jabarnya.

EWS sendiri memiliki kategori yang dibedakan dengan warna. Warna biru berarti waspada, kuning berarti siaga, dan merah berarti awas. Untuk kategori waspada dan siaga, tampilan peringatan bakal memenuhi sebagian layar saja. Sementara untuk awas, peringatan akan dilakukan full layar.

Lebih lanjut, untuk menentukan apakah gempa tersebut dapat diberikan peringatan, Marvels menyebut angkanya harus berada di atas M 5.

Gempa dengan magnitudo di atas 5 memang dapat memberikan potensi kerusakan. Mengutip infografis dari Kominfo, berikut keterangan dampak dari gempa berdasarkan magnitudonya:

  • Magnitudo 2,5 – 5,4 menyebabkan kerusakan ringan
  • Magnitudo 5,5 – 6,0 mengakibatkan kerusakan ringan bangunan
  • Magnitudo 6,1 – 6,9 menyebabkan banyak kerusakan di daerah yang sangat padat penduduk
  • Magnitudo 7,0 – 7,9 tergolong gempa besar yang mengakibatkan kerusakan serius
  • Magnitudo 8,0 atau lebih, termasuk gempa besar yang bisa menghancurkan wilayah pusatnya.

(ask/afr)

Membagikan
Exit mobile version