Rabu, Desember 25

Jakarta

Tupai tanah biasanya memakan biji-bijian dan kacang-kacangan, tetapi di sebuah taman di California, Amerika Serikat, makhluk berbulu nan lucu ini berubah menjadi pembunuh karnivora. Hewan ini tanpa ampun memburu tikus tanah lalu mengupas daging dari tulangnya.

Perilaku baru yang tidak biasa ini, terekam kamera para peneliti di Taman Regional Briones di Contra Costa County. Dalam studi terbaru yang diterbitkan di Etology Journal, 18 Desember 2024, para ahli memperkirakan hal ini disebabkan oleh ledakan jumlah tikus.

Para siswa telah mengamati tupai di Taman Regional Briones selama 12 tahun sebagai bagian dari proyek penelitian jangka panjang di University of Wisconsin-Eau Claire dan University of California, Davis. Selama kurun waktu tersebut, para peneliti belum pernah menyaksikan tupai menjadi pemangsa tikus.


Penulis utama studi Jennifer Smith, seorang profesor biologi di University of Wisconsin-Eau Claire, merupakan salah satu pemimpin proyek penelitian taman tersebut yang disebut ‘Squirrel Team’ atau Tim Tupai. Ketika dua mahasiswa pertama kali memberitahukan video tupai pembunuh, ia mengaku tidak tahu harus berbuat apa.

“Saya terkejut, tidak percaya, dan, sejujurnya, sangat bersemangat untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang sedang terjadi,” kata Smith seperti dikutip dari Live Science.

“Awalnya, saya mempertanyakan apakah tupai-tupai itu secara aktif memburu tikus-tikus di area tersebut. Squirrel Team menjadikan misi kami untuk mendokumentasikan seluruh peristiwa perburuan, pembunuhan, dan konsumsi dari awal hingga akhir menggunakan fotografi digital tupai-tupai karnivora ini,” jelasnya.

Keluarga tupai dikenal cukup fleksibel dalam hal makanan mereka. Tupai tanah California (Otospermophilus beecheyi) sebagian besar adalah vegetarian, tetapi mereka juga memakan serangga, telur, anak burung, dan bahkan anak-anak satu sama lain, menurut penelitian tersebut. Namun, perburuan mamalia dewasa secara aktif masih menandai perubahan signifikan dalam perilaku tupai.

Tim mengamati tupai yang memburu tikus tanah California (Microtus californicus californicus) hampir setiap hari antara 10 Juni hingga 30 Juli, yang menunjukkan bahwa perilaku tersebut menjadi cukup umum tahun ini. Perburuan yang umum dilakukan melibatkan seekor tupai tanah yang mengejar tikus tanah dan menggigitnya, sering kali di bagian leher atau kepala.

“Tidak semua perburuan berhasil, tetapi setelah tertangkap, tupai biasanya mulai memakan kepala tikus beserta tulangnya, lalu mulai mengambil daging dari tulang tikus,” imbuh Smith.

Dalam beberapa kasus, seekor tupai akan mendapatkan tikus, lalu tupai lain akan datang untuk mencoba mencuri hasil buruan. Penulis studi mencatat bahwa persaingan memperebutkan daging ini menyebabkan interaksi agresif antar-tupai.

Mengapa tupai membunuh tikus tanah?

Menurut penelitian tersebut, ‘amukan’ tupai bertepatan dengan lonjakan populasi tikus lokal. Beberapa populasi tikus stabil, tetapi sebagian besar meningkat dan menurun selama siklus multi-tahun, mencapai puncaknya setiap tiga hingga lima tahun.

Jumlah tikus di California tampaknya telah mencapai puncaknya tahun ini, dengan lebih banyak tikus dilaporkan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kira-kira tujuh kali lebih banyak dari rata-rata 10 tahun.

Penulis studi mengaitkan perilaku berburu tupai yang baru dengan peningkatan jumlah tikus tanah secara tiba-tiba. Smith mengatakan bahwa tikus tanah kemungkinan tidak akan sebanyak tahun depan, sehingga tupai kemungkinan akan kembali memakan biji-bijian. Squirrel Team akan terus memantau tupai tahun depan untuk lebih memahami dampak perilaku berburu ini.

“Mungkin salah satu langkah selanjutnya yang paling menarik adalah memahami konsekuensi kebugaran, dalam hal kelangsungan hidup dan reproduksi, sebagai respons terhadap perilaku karnivora ini,” kata Smith.

“Tupai, seperti kebanyakan hewan pengerat, adalah apa yang kita sebut ‘peternak yang menghasilkan pendapatan.’ Lebih banyak makanan, terutama makanan daging berkualitas tinggi, seharusnya berarti lebih banyak bayi yang lahir,” tambahnya.

Ketika ditanya tentang kemungkinan tupai memangsa tikus, Smith mencatat bahwa ada kemungkinan tupai mulai memburu hewan pengerat lainnya, tetapi kecil kemungkinannya tikus.

“Tupai tanah kira-kira 10 kali lebih berat daripada tikus tanah, jadi keunggulan ukuran ini kemungkinan merupakan faktor penting yang berkontribusi pada strategi perburuan mereka yang sukses,” kata Smith.

“Tikus, di sisi lain, ukurannya lebih sebanding dengan tupai tanah dan sama-sama pintar, sehingga menghadirkan tantangan yang lebih besar bagi tupai tanah,” simpulnya.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version