Jakarta –
Putri Kusuma Wardani sempat dapat banyak kritik. Tapi dirinya, sukses membungkamnya setelah pencapaian selama enam bulan terakhir terus menanjak.
Putri KW sempat digadang-gadang menjadi penerus Gregoria Mariska Tunjung setelah pencapaiannya yang menjadi juara di Spain Masters 2021.
Namun perjalanan kariernya justru berbalik menurun, apalagi setelah ia harus membagi fokus antara bulutangkis dengan pendidikan Polisi Wanita (Polwan).
Pada pertengahan Juli 2022, ia diterima sebagai siswi calon polisi wanita. Saat itu, ia dipastikan tak akan melupakan kewajibannya sebagai salah satu anggota tim nasional bulutangkis Indonesia. Sementara karier sebagai Polisi Wanita itu hanya lah bagian dari jaminan masa depannya usai pensiun nanti.
Akan tetapi menjalaninya justru tak semudah perkataan. Ia harus membagi waktu antara latihan dan pendidikan. Situasi itu pun tak ayal berdampak pada hasil-hasil turnamen yang diikutinya, terutama tahun 2023. Ia lebih banyak tersingkir di babak 32 dan 16 besar.
Putri hanya tiga kali menembus perempatfinal Swiss Open, Orleans Masters, dan Taipei Open di tahun tersebut. Dari hasil-hasil itu pula, kritik mulai datang kepadanya. Putri dinilai sudah tak punya fokus kepada bulutangkis.
Memasuki tahun 2024, Putri ternyata mengalami perkembangan signifikan. Setelah tersingkir di 32 besar Thailand Open, penampilannya mulai merangkak naik di Malaysia Masters dan Australia Open dengan menembus delapan besar.
Bahkan di turnamen Super 500 Hong Kong Open dan Super 300 Taipei Open, ia mencapai final. Serta menjadi juara di Korea Masters, dan semifinal di Super 750 Denmark Open.
Menanggapi peningkatan performanya dalam enam bulan belakangan, Putri mengungkapkan kuncinya.
“Kuncinya sabar. Ya, pasti di luar banyak omongan-omongan yang enggak enak, ya sudah ditelan aja. Terus kayak ya jadi motivasi untuk bisa menunjukkan karena kan enggak bisa saya balas satu-satu ya. Jadi saya cuma bisa bales dengan prestasi. Kayak latihannya semangat dan enggak pantang menyerah,” kata Putri kepada pewarta saat dijumpai di kawasan Thamrin, Jakarta.
Putri KW tak menampik sempat ada perasaan down yang akhirnya berpikir untuk tak bermain bulutangkis lagi. Akan tetapi, dukungan keluarga membuat motivasinya kembali bangkit.
“Ya, orang tua, keluarga lebih mendukung dan memotivasi supaya enggak… Pasti kan orang tua juga tahu anaknya ngedown juga ya, jadi mama dan papa berusaha selalu kasih semangat setiap harinya,” tuturnya.
“Kalau untuk di Polwan, waktu pas pendidikan memang sempat kepotong. Di dalam sih sempat tepokan saja. Jadi kaki atau apapun itu kurang gerak. Jadi mau enggak mau kita balik ke Cipayung harus mulai dari nol. Itu sih yang agak susah untuk saya balikin dan pukulan-pukulannya juga,” Putri menambahkan.
Kini, juara Orleans Masters 2022 itu mengaku sudah lebih fokus kepada bulutangkis.
“Ya kan sekarang sudah enggak kepotong sama pendidikan, paling sesekali saya kayak datang ke kantor untuk absen. Sekarang lebih fokus ke latihan. Saat dari Olimpiade itu, saya benar-benar mau balikin semuanya supaya hasilnya bisa lebih baik,” ujarnya.
Putri bahkan sudah memasang target untuk tahun 2025. Pebulutangkis berusia 22 tahun itu berharap bisa menembus 10 besar dunia.
“Ya bisa mendekati 10 besar. Ingin jauh lebih baik dari hasil yang inilah, kayak ingin gelar Super 500. Karena kemarin di Hong Kong sempat alhamdulillah finalis, jadi mau persiapan yang baik dan semoga saya di Indonesia Masters naik podium,” kata Putri yang kini menempati ranking 19 dunia.
(mcy/aff)