Jumat, Januari 3
Jakarta

Penggemar ponsel Android flagship di Indonesia tidak perlu menunggu lama untuk menjajal Snapdragon 8 Elite. Adalah iQOO 13 yang kembali menjadi ponsel pertama di Indonesia dengan chipset flagship terbaru dari Qualcomm.

Tidak hanya chipset flagship terbaru, iQOO 13 juga membawa sejumlah peningkatan seperti baterai silikon karbon dengan kapasitas jumbo, NFC 360 derajat, sensor sidik jari yang lebih akurat, resolusi layar yang lebih tinggi, dan masih banyak lagi.

Tapi, apakah semua peningkatan tersebut bisa membantu iQOO 13 bersaing dengan ponsel flagship lainnya yang harganya jauh lebih mahal? Simak review lengkapnya berikut ini.


Desain

iQOO 13 hadir dengan desain yang hampir sama persis seperti pendahulunya. Ponsel ini masih mengusung tonjolan kamera belakang berbentuk squircle (square circle) alias persegi bulat, namun dengan susunan kamera yang sedikit berbeda.

Kamera iQOO 13 dikelilingi LED RGB yang dinamai Monster Halo. Lampu ini bisa menyala di waktu-waktu tertentu seperti saat baterai ponsel hampir habis atau saat pengisian daya sudah selesai. Pengguna juga bisa mengatur Monster Halo agar tersinkronisasi dengan game yang sedang dimainkan.

iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Varian iQOO 13 yang mampir ke redaksi detikINET hadir dalam pilihan warna Alpha yang didominasi warna hitam keabu-abuan. iQOO 13 juga tersedia dalam varian Legend yang dibalut warna putih dengan hiasan logo BMW M Motorsport.

Entah mengapa iQOO hanya menyematkan logo BMW M Motorsport di varian Legend. Tapi desain varian Alpha yang bebas logo (kecuali logo iQOO) membuat desain ponsel ini terlihat lebih mewah dan premium.

Punggung iQOO 13 varian Alpha memiliki finish matte yang bebas kotor dan sidik jari, tapi agak sedikit licin saat digenggam. Untungnya iQOO menyediakan case silikon bening di paket penjualannya. Bagian belakangnya datar tapi sedikit melengkung di bagian tepian sehingga lebih nyaman saat digenggam atau main game.

Layar iQOO 13 dilapisi kaca tahan gores namun jenis kaca yang dipakai tidak disebutkan, sedangkan panel belakangnya menggunakan fiberglass. Ponsel ini dikelilingi bingkai datar yang terbuat dari material aluminium yang mengkilap, semakin menambah aura mewahnya. Tapi karena menggunakan finish yang mengkilap, bagian rangka iQOO 13 jadi cepat dikotori sidik jari.

Walaupun dari segi desain tidak banyak yang berubah, iQOO 13 menghadirkan upgrade yang berarti dari segi ingress protection (IP). Ya, iQOO 13 sudah dilengkapi rating IP68 dan IP69 yang membuatnya lebih tahan terhadap air dan debu.

Secara keseluruhan, desain iQOO 13 memang familiar tapi iQOO sepertinya lebih fokus menyempurnakan aspek lainnya seperti IP rating yang lebih tinggi. Dengan bobot sekitar 200 gram dan ketebalan sekitar 8mm, ponsel ini terasa pas dan nyaman di genggaman.

Layar dan kamera mentereng


Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Layar

iQOO 13 hadir dengan layar berukuran 6,82 inch, sedikit lebih besar dari pendahulunya yang berukuran 6,78 inch. Layarnya masih menggunakan panel LTPO PLED datar yang dikelilingi bezel tipis seperti ponsel flagship pada umumnya.

Tidak hanya ukuran layarnya yang diperbesar, spesifikasi layarnya juga mendapatkan upgrade yang signifikan. Resolusinya ditingkatkan menjadi 1440 x 3168 pixel (2K), begitu juga dengan tingkat kecerahan maksimalnya yang tembus 4.500 nits.

Penngkatan ini sangat terasa karena penggunaan di luar ruangan jadi lebih nyaman dan optimal, tidak perlu lagi menyipitkan mata untuk membaca chat WhatsApp misalnya. iQOO juga menyisipkan teknologi polarisasi sirkular yang bisa mengurangi pantulan cahaya di layar. Dikombinasikan dengan refresh rate 144Hz, layar iQOO 13 membuat pengalaman browsing dan scrolling media sosial terasa sangat mulus.


Layar iQOO 13 juga mendukung HDR10+ dan Widevine L1 yang memungkinkan pengguna menonton konten HDR di Netflix dan platform streaming lainnya dengan kualitas tertinggi. Pengalaman multimedianya juga didukung speaker stereo yang cukup menggelegar untuk menonton film atau mendengarkan lagu.

Secara keseluruhan, layar iQOO 13 sudah sangat memuaskan untuk dipakai dalam berbagi skenario, baik itu browsing, menonton video, hingga main game. Layarnya sangat cerah dan lapang sehingga membuat konten yang dinikmati terasa imersif.

Tapi jika masih dirasa kurang, iQOO juga menyediakan mode Visual Enhancement untuk meningkatkan warna dan kontras layar agar lebih tajam dan MEMC and Super Resolution untuk meningkatkan frame rate dan resolusi video. Kedua mode ini bisa diaktifkan secara manual lewat pengaturan.

Oh ya, sensor sidik jari iQOO 13 juga sudah menggunakan sensor sidik jari ultrasonik, sama seperti yang dipakai ponsel flagship lainnya seperti Galaxy S24 series. Dibandingkan sensor optical yang lebih umum dipakai, sensor ultrasonik jauh lebih unggul karena lebih cepat, lebih akurat, dan lebih aman.

Kamera

Spesifikasi kamera iQOO 13 mengalami sedikit penurunan dibandingkan generasi sebelumnya. Kamera utama dan kamera ultrawide-nya masih sama seperti pendahulunya, dengan resolusi 50 MP. Bedanya, kamera utama iQOO 13 menggunakan sensor Sony IMX921.

Sementara itu, kamera telephoto-nya mengalami downgrade. iQOO 13 dilengkapi kamera telephoto 50 MP dengan dukungan optical zoom 2x, sedangkan iQOO 12 yang dirilis tahun lalu memiliki kamera telephoto 64 MP dengan optical zoom 3x. Di sisi lain, kamera selfie-nya mendapatkan upgrade dari 16 MP menjadi 32 MP.

Kemampuan kamera iQOO 13 sangat memuaskan walaupun ada beberapa aspek yang diturunkan. Kamera utamanya mampu mengambil foto dengan warna dan detail yang tajam di berbagai kondisi.

Foto yang diambil dalam kondisi minim cahaya juga cukup bagus, sayangnya algoritma yang dipakai iQOO membuat foto terlihat sedikit oversharpened sehingga hasilnya agak kurang alami.

Beralih ke kamera telephoto, hasil foto dengan zoom 2x tidak kalah bagusnya dengan hasil foto kamera utama. Detail terlihat tajam dengan warna yang cerah. iQOO 13 juga mendukung lossless zoom 4x yang hasil fotonya lebih halus dibandingkan mode 2x.

Hasil tangkapan kamera ultrawide-nya juga tidak mengecewakan. Detail objek tetap terlihat jelas dan tidak ada distorsi di sudut-sudut foto.

Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Hasil foto iQOO 13 Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Performa super kencang


Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Performa dan baterai

Nilai jual utama iQOO 13 tentu saja adalah chipset Snapdragon 8 Elite yang merupakan chipset flagship terbaru dari Qualcomm. Ini adalah chipset pertama Qualcomm yang menggunakan desain baru dengan arsitektur all-big-core.

Artinya, Snapdragon 8 Elite memiliki dua prime core dan enam performance core. Efficiency core dihilangkan karena Qualcomm menganggap performance core sudah menawarkan kombinasi kinerja dan efisiensi daya terbaik.

iQOO 13 juga ditenagai chip Supercomputing Q2 yang dirancang khusus untuk meningkatkan pengalaman gaming. Berkat chip ini, beberapa game seperti Genshin Impact bisa dimainkan dengan resolusi 2K dan frame rate 144Hz, jauh lebih tinggi daripada yang ditawarkan secara native di game.


Kedua chip itu dipadukan dengan RAM hingga 16GB dan memori internal hingga 512GB. Kebetulan varian yang mampir ke redaksi detikINET adalah varian tertinggi dengan RAM 16GB dan memori internal 512GB yang sudah menggunakan format UFS 4.1. Kapasitas RAM-nya juga bisa ditambah hingga ekstra 16GB berkat fitur Extended RAM.

Berkat jeroan tersebut, iQOO 13 berhasil memberikan performa yang sangat kencang. Sekedar multitasking dan membuka beberapa aplikasi sekaligus tentu bisa dilahap dengan mudah.

Performa gaming tidak perlu ditanya lagi. Genshin Impact bisa dimainkan dalam resolusi Highest dengan frame rate 60 fps, yang masih bisa ditingkatkan lagi hingga 144 fps dengan mengaktifkan fitur ‘Game frame interpolation’. Hasilnya game memang terlihat lebih mulus, tapi bodi ponsel juga akan terasa lebih hangat.

Bicara soal temperatur ponsel, iQOO 13 mengusung sistem pendingin 7K VC Cooling System dengan vapor chamber yang lebih besar dan bisa mendistribusikan panas dengan lebih baik. Setelah memainkan Genshin Impact selama satu jam tanpa meningkatkan frame rate dan resolusi, punggung ponsel hanya terasa sedikit hangat.

Untuk mengetahui seberapa kencang performa iQOO 13 di atas kertas, detikINET melakukan pengujian menggunakan sejumlah aplikasi benchmark. Hasil ujinya dapat dilihat di bawah ini.

Hasil uji benchmark iQOO 13 Foto: Screenshot/detikINET

iQOO 13 juga menggunakan teknologi baterai silikon karbon yang mulai banyak diadopsi ponsel flagship Android. Teknologi baru ini memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi tapi tidak membuat ukuran fisik baterai jadi lebih besar.

Alhasil, iQOO 13 bisa memuat baterai berkapasitas 6.150 mAh padahal dimensi fisiknya tidak jauh lebih besar dan tebal dibandingkan iQOO 12 yang memiliki baterai 5.000 mAh.

Kombinasi baterai besar dan chipset 3nm memberikan daya tahan baterai yang luar biasa untuk iQOO 13. Setelah dipakai browsing, scrolling media sosial, main game, mendengarkan lagu, dan streaming video dari pagi hingga malam hari, baterai iQOO 13 masih tersisa 50% bahkan lebih.

Menurut data penggunaan baterai yang ada di pengaturan iQOO 13, baterai ponsel ini bisa bertahan hingga 34 jam sejak pengisian terakhir, dengan screen time selama 9,5 jam. Qualcomm sepertinya mencetak home run dengan Snapdragon 8 Elite karena performa dan efisiensi chipset ini benar-benar melampaui ekspektasi.

iQOO juga melengkapi ponsel ini dengan pengisian cepat 120W, sama seperti pendahulunya. Meski kapasitas baterainya cukup besar, proses mengisi daya dari nol hingga 100% hanya memakan waktu sekitar 35 menit.

iQOO 13 juga mendukung fitur bypass charging yang akan berguna saat main game hingga berjam-jam. Tapi dengan pengisian daya reguler yang sudah sangat cepat, fitur ini sepertinya jadi agak mubazir.

Opini detikINET

iQOO 13 bukan hanya satu-satunya ponsel Snapdragon 8 Elite yang ada di Indonesia saat ini, tapi juga yang termurah. Ponsel ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 9.999.000 tapi sudah membawa chipset flagship, baterai besar, dan desain yang premium.

Secara keseluruhan, iQOO 13 menghadirkan paket komplit dalam bentuk performa yang luar biasa, baterai yang awet, display yang mantap, dan kamera yang memuaskan. Kaliber kameranya memang tidak setara dengan sepupunya Vivo X series, tapi kedua lini ponsel ini menyasar segmen yang berbeda.

Ponsel ini juga sudah menjalankan ColorOS 15 berbasis Android 15 yang dilengkapi sejumlah fitur AI, seperti Circle to Search untuk mencari atau menerjemahkan konten di layar, AI Erase untuk menghapus objek yang tidak diinginkan di foto, serta fitur transkripsi dan rangkuman rekaman audio.

iQOO tidak ingin iQOO 13 hanya dikenal sebagai ponsel yang jago gaming. Tapi dengan spesifikasi dan performa yang sudah dijelaskan di atas, serta harganya yang cukup terjangkau, iQOO 13 adalah ponsel dengan pengalaman mobile gaming terbaik saat ini.

Halaman 2 dari 3

Simak Video “Fitur ‘Nendang’ di Kamera Xiaomi 13T
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/rns)


Membagikan
Exit mobile version