Jumat, Februari 7


Jakarta

Bupati Blora Arief Rohman menunda peresmian penyematan nama sastrawan Pramoedya Ananta Toer sebagai nama jalan. Sedianya peresmian akan dilakukan dalam Festival Blora Seabad Pram yang berlangsung pekan ini.

Arief beralasan pihaknya saat ini masih menyusun regulasi mengenai penyematan nama jalan tersebut.

“Kita memang sedang menyusun regulasi, tentang penamaan jalan (Jalan Pramoedya Ananta Toer) kita sudah cari referensi, dari beberapa daerah yang lain, yang sudah punya Perda.” jelas Arief saat ditemui di Blora Creative Space atau GNI Blora, Kamis (6/2/2025).


Saat ini dia tengah menggodok regulasi tentang jalan tersebut agar lebih sempurna. Tujuannya agar landasan penamaan jalan Pramoedya Ananta Toer menjadi lebih kuat.

“Tujuannya biar nanti secara legalitas dan sebagainya, biar lebih sempurna. Jadi ini kita sempurnakan lah, kita kaji dalam rangka untuk melengkapi regulasi,” jelasnya.

Dia memastikan alasan penundaan itu semata-mata masalah regulasi, tidak ada penyebab lain.

“Jadi ini ditunda ya, ini hanya karena memang regulasinya belum siap, sedang kita siapkan dulu. Kita lagi nyusun, perda soal jalan ini,” terangnya.

Adapun nama Pramoedya Ananta Toer itu akan disematkan di jalan penghubung dari jalan Cendana-Gunandar, atau perbatasan antara Kelurahan Mlangsen dan Kelurahan Beran Kecamatan Blora menuju jalan Mr. Iskandar Blora. Jalan tersebut disebut sebagai jalan alternatif menuju Pasar Rakyat Sido Makmur Blora.

Jalan ini memiliki panjang 1,7 kilometer dengan lebar 12 meter. Meskipun masih grosok atau masih bebatuan, warga sekitar telah memanfaatkan jalan tersebut. Seluruh ruas jalan berada di area persawahan.

Artikel ini telah tayang di detikjateng

(sym/sym)

Membagikan
Exit mobile version