Jumat, Januari 17


Jakarta

Bangkai seekor penyu belimbing ditemukan di sebuah pantai di Jepang. Keadaannya mengenaskan yang disebabkan sampah plastik di lautan.

Dikutip dari Asahi Shimbun, Rabu (15/1/2025), penyu tersebut ditemukan di pantai Kugushi di Mihama pada 30 Oktober 2022. Namun rincian kematian diungkap baru-baru ini lewat sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan di Marine Pollution Bulletin, sebuah jurnal Inggris tentang pencemaran laut.

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), penyu belimbing rentan terhadap kepunahan. Penyu belimbing dewasa dapat tumbuh dengan panjang hingga hampir 2 meter.


Spesies itu merupakan penyu laut terbesar yang bermigrasi di laut tropis dan beriklim sedang, termasuk Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan Samudra Hindia.

Penyu mati yang ditemukan diperkirakan masih muda berusia antara 3 dan 4 tahun karena cangkangnya berukuran sekitar 1 meter persegi.

Ketika para peneliti memeriksa penyu di museum Fukui, mereka menemukan lembaran plastik berukuran 106 sentimeter kali 118 cm dan label botol PET, yang ditulis dalam bahasa Jepang terselip di antara perut dan usus dua belas jari penyu.

Para peneliti mengatakan itu adalah potongan sampah plastik terbesar yang dilaporkan tertelan oleh spesies tersebut.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa penyu belimbing mungkin secara tidak sengaja menelan sampah sebesar tubuh mereka sendiri.

“Saya cukup terkejut melihat saluran pencernaannya terisi penuh dengan bahan plastik yang dipadatkan,” kata Shota Deguchi, seorang kurator di museum tersebut.

Di alam, penyu memangsa ubur-ubur dan makhluk bergelatin sebagai makanannya. Karena bentuk plastik yang transparan, penyu belimbing kerap memakannya atau tidak sengaja tertelan.

Saat diteliti, lembaran plastik yang ditemukan di dalam tubuh penyu memiliki ubang-lubang kecil yang tampak seperti bekas gigitan penyu belimbing, yang menunjukkan bahwa penyu tersebut mengira sampah tersebut sebagai makanan.

Namun, penyebab kematiannya masih belum jelas.

Dalam beberapa kasus, penyu laut mati karena kelaparan ketika sampah plastik menyumbat saluran pencernaan mereka, sehingga mereka tidak dapat menyerap nutrisi.

Namun, penyu belimbing tersebut tidak kurus, yang menunjukkan bahwa penyu tersebut kemungkinan tidak mati kelaparan. Penyu tersebut juga tidak memiliki luka luar yang terlihat.

“Karena ada sampah bertuliskan huruf Jepang di atasnya, dapat dikatakan bahwa penyu belimbing menjadi korban sampah dari Jepang,” kata Deguchi.

“Saya harap ini akan menjadi titik awal bagi orang-orang untuk berpikir tentang sampah laut sebagai masalah yang dekat dengan mereka,” dia menambahkan.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version