Minggu, Oktober 6


Jakarta

Pedro Acosta, rookie of the year MotoGP ini gagal menuntaskan balapan MotoGP Jepang 2024. Rider muda itu menjadi pole sitter dalam sesi kualifikasi, namun malah terjatuh saat balapan pendek dan utama.

Kesialan Acosta sudah terjadi sejak sesi Sprint Race MotoGP Jepang 2024. Acosta jatuh di lap kesembilan pada tikungan ketujuh. Saat memimpin balapan di depan, rider Red Bull GasGas Tech3 itu mengalami low side sampai ke gravel!

Petaka belum habis buat Acosta. Baru putaran keempat, dia terjatuh di sektor empat saat balapan utama MotoGP Jepang 2024. Acosta tersungkur ke gravel. Bendera kuning berkibar! meski begitu dia tetap lanjut balapan.


Rider Spanyol itu bangkit lagi, namun pada akhirnya Acosta masuk ke garasi lebih cepat pada putaran ke-15. Acosta meninggalkan Motegi tanpa poin.

“Tentu saja saya fokus pada target besar, tapi selain itu saya juga mengincar target-target yang lebih kecil,” jawab Acosta ketika ditanya apakah ia menjadikan kemenangan sebagai targetnya.

“Pada hari ini, saya hanya ingin tampil kompetitif dan berada di posisi terdepan. Saya mencari informasi penting yang saya kumpulkan. Dengan ban belakang medium, pengendaliannya sedikit lebih stabil, tapi tentu saja daya cengkeramnya lebih rendah dibandingkan dengan ban soft. Bagaimanapun, kecelakaan itu tidak ada hubungannya dengan ban,” kata Acosta.

Acosta mengatakan kecelakaan itu adalah murni kesalahannya. Dia buru-buru ingin menyerang Bagnaia yang berada di posisi terdepan.

“Itu adalah kesalahan kecil. Saya sangat dekat dengan Pecco dan bersiap untuk menyerang di tikungan ke-5. Saya menyadari bahwa saya benar-benar memiliki peluang untuk menyalipnya di tikungan ini,” ujar pebalap yang kini berada di posisi keenam klasemen sementara MotoGP 2024.

“Mungkin itu terlalu berlebihan, karena saya membelokkan motor sedikit lebih awal dan itu mengurangi tekanan pada roda depan lebih cepat. Hal-hal seperti itu bisa terjadi, kami harus menerimanya. Meski saya terjatuh, ada banyak hal positif yang bisa saya ambil,” jelas dia.

Dengan pole position yang didapatnya, dia yakin level KTM sejatinya bisa mendekati Ducati.

“Kami sangat dekat dengan Ducati akhir pekan ini, tetapi secara keseluruhan mereka masih selangkah di depan kami. Kami sekarang telah menunjukkan bahwa tidak mustahil untuk membalap sejajar dan kami bisa mengimbangi mereka. Ini masih merupakan proses pembelajaran dan kami harus mengambil langkah yang lebih mudah dalam balapan,” kata Acosta.

“Ketika beberapa pembalap KTM berada di 10 besar, itu sangat penting bagi tim karena itu memberi kami lebih banyak informasi untuk pengembangan. Semoga kami bisa belajar dari hal ini di balapan-balapan berikutnya,” ujar sang rookie MotoGP.

“Ini jelas merupakan akhir pekan yang paling menyedihkan dalam karier saya, tetapi di sisi lain saya memiliki perasaan terbaik untuk motornya. Itu sangat menyakitkan,” jelas dia.

(riar/din)

Membagikan
Exit mobile version