Rabu, November 6


Jakarta

Suhu dingin di tengah musim kemarau diprediksi akan terus berlanjut. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sebelumnya mewanti-wanti fenomena alamiah yang disebabkan Angin Monsun Australia bakal bertahan di puncak musim kemarau Juli hingga Agustus.

Spesialis anak dr Attila Dewanti Poerboyo, SpA (K) menyebut usia anak termasuk kelompok rentan terkena penyakit di cuaca tak menentu. Banyak kasus yang dilaporkan termasuk diare.

“Cuaca kan akhir-akhir ini memang lagi nggak menentu. Karena ada fenomena El Nino, kasus penyakit yang banyak ditemukan pada anak ya diare,” beber dia dalam temu media di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).


“Banyak juga kasus demam berdarah dengue (DBD), batuk pilek juga banyak, itu yang perlu diwaspadai,” tandasnya.

Dirinya mengimbau para orangtua untuk mewaspadai gejala yang mungkin muncul, bila ada demam hingga ruam yang tak kunjung membaik, disarankan untuk langsung mendatangi fasilitas kesehatan setempat.

Di sisi lain, menjaga imunitas tubuh anak juga tak kalah penting. Sebaiknya, anak disempatkan waktu untuk tidur siang.

“Minimal sejam tidur siang, tidur yang cukup memungkinkan sistem kekebalan tubuh berfungsi optimal dengan memproduksi sitokin, yaitu senyawa yang membantu melawan bakteri dan virus dalam tubuh. Senyawa tersebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit secara lebih efektif,” beber dia.

Selain tidur siang, hal yang tidak kalah penting adalah menjaga pola makan sehat dengan asupan buah dan sayur yang tak boleh terlewat. Dua hal tersebut menjadi modal utama menjaga tubuh anak tetap bugar dan tidak rentan tertular penyakit di tengah cuaca tak menentu.

(naf/kna)

Membagikan
Exit mobile version