Selasa, Februari 4

Jakarta

Amerika Serikat menyebut Rusia meluncurkan satelit misterius pekan lalu yang diyakini mampu menyerang wahana sejenis lainnya. “Rusia meluncurkan satelit ke orbit rendah Bumi yang kami nilai kemungkinan merupakan senjata luar angkasa,” kata juru bicara Pentagon Brigjen Pat Ryder.

Menurutnya, dikutip detikINET dari BBC, satelit itu berada pada orbit yang sama dengan satelit pemerintah AS. Washington akan terus memantau situasi dan siap melindungi kepentingannya. Rusia belum mengomentari tudingan ini secara terbuka.

Moskow dan Washington memang berulang kali berselisih mengenai masalah senjata luar angkasa di PBB dalam beberapa pekan terakhir. Kedua belah pihak saling menuduh berupaya melakukan militerisasi ruang angkasa. Sebelumnya, Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengklaim AS berusaha mengubah luar angkasa jadi arena konfrontasi militer.


Sejumlah pakar militer sudah lama memperingatkan ruang angkasa kemungkinan akan jadi garda depan peperangan di dunia yang semakin bergantung pada teknologi.

Ryder mengatakan Pentagon yakin satelit Rusia itu mungkin mampu menyerang satelit lain di orbit rendah Bumi. “Rusia mengerahkan senjata anti ruang angkasa baru ini ke orbit yang sama dengan satelit pemerintah AS. Dan penilaian lebih lanjut menunjukkan karakteristik yang menyerupai muatan ruang angkasa yang dikerahkan sebelumnya, mulai tahun 2019 dan 2022,” katanya.

Secara terpisah, juru bicara Komando Luar Angkasa AS juga sepakat bahwa satelit itu kemungkinan merupakan senjata penangkal di luar angkasa yang berpotensi mampu menyerang satelit lain di orbit rendah Bumi.

Satelit bersangkutan yang dinamai Cosmos 2576 diluncurkan pada 16 Mei dari landasan sekitar 800 km utara Moskow. Dalam pernyataannya, badan antariksa Rusia Roskosmos mengatakan peluncuran pada 17 Mei adalah demi kepentingan kementerian pertahanan Federasi Rusia.

Analis luar angkasa menyebut Cosmos 2576 tampaknya berada pada orbit yang sama dengan satelit Amerika USA 314. Sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia memang memperingatkan bahwa satelit AS yang membantu militer Ukraina dapat menjadi target yang sah.

Simak Video “Sampah Luar Angkasa 2,9 Ton Bakal Jatuh ke Bumi
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version