
Jakarta –
Penjualan Tesla dilaporkan menurun di beberapa pasar utama, termasuk Eropa, dan China. Padahal perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu punya cita-cita menjual 20 juta mobil listrik setiap tahunnya pada 2030.
Dikutip dari Carscoops, Minggu (9/3/2025) Norwegia yang sudah dewasa dengan kendaraan listrik menjadi salah satu pangsa pasar bagi Tesla. Namun penjualan Tesla di negara tersebut turun sekitar 44,4 persen. Padahal pangsa pasar kendaraan listrik di Norwegia sedang tumbuh 53,4 persen.
Keadaan lebih buruk di Jerman. Data dari Germany’s Federal Motor Transport Authority mengungkap pada Januari 2025, penjualan Tesla anjlok sebesar 59,5%, dengan hanya 1.277 mobil baru yang terdaftar di negara tersebut.
Situasinya hanya memburuk pada bulan Februari. Penjualan turun 76,3% dibandingkan dengan Februari 2024, dengan hanya 1.429 unit terjual. Hingga Januari dan Februari, Tesla telah mengirimkan 2.706 kendaraan di Jerman menandai penurunan besar-besaran, sekitar 70,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Bagaimana kondisi pasar lain? dikutip Reuters, penjualan Tesla turun 24% di Belanda, 42% di Swedia, 45% di Prancis, 55% di Italia, 10% di Spanyol, dan 53% di Portugal.
Pasar Tesla di Australia juga mengalami tekanan. Sebagai negara yang tidak memiliki pabrik mobil, Australia sejatinya juga pasar bagi Tesla. Dalam data Dewan Kendaraan Listrik Australia, Tesla cuma menjual 1.592 unit mobil listrik pada Februari 2025, padahal periode yang sama tahun lalu bisa mencapai 5.665 unit. Turun besar-besaran 71,9 persen.
Selama dua bulan pertama tahun ini, Tesla mengirimkan 2.331 kendaraan ke Australia, penurunan 65,5% dari 6.772 kendaraan yang terjual selama dua bulan yang sama pada tahun 2024.
Kemudian China, di mana terlihat suram untuk Tesla. Tiongkok salah satu pasar terpentingnya di seluruh dunia. Data awal dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok mengungkapkan, Tesla menjual 30.688 kendaraan pada Februari 2025, namun angkanya merosot 49,16% dari 60.365 mobil yang dicatat pada Februari 2024.
Tesla belum memperkenalkan model baru sejak mulai mengirim Cybertruck pada akhir 2023,
Permintaan Tesla yang menurun di sejumlah negara seiring dengan bergabungnya Elon Musk menjadi anggota de facto kabinet Presiden Trump.
(riar/lua)