![](https://i2.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2017/07/25/a952e8c2-ee23-4af5-9b13-f7239bcd615b_169.jpg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) telah merilis data penjualan motor di pasar domestik Indonesia. Sepanjang Januari 2025, industri sepeda motor di Indonesia berhasil menjual lebih dari setengah juta unit motor. Ini tentunya menjadi kabar baik di tengah isu menurunnya penjualan motor di 2025 akibat penerapan opsen pajak.
Seperti dilihat detikOto di laman resmi AISI, pada Januari 2025 penjualan motor di Indonesia menyentuh angka 557.191 unit. Jika dibandingkan dengan penjualan di periode Januari 2024, saat itu angka penjualannya mencapai 592.658 unit, sehingga ada sedikit penurunan penjualan di Januari 2025 ini.
Sementara untuk kategori motor yang paling laris, motor matic masih menjadi yang terlaris, bahkan persentase penjualannya terus meningkat. Dari 557.191 unit motor yang terjual di Januari 2025, sekitar 93,75% merupakan motor matic.
Sedangkan untuk motor jenis bebek dan sport, semakin mengecil volume penjualannya. Pada bulan pertama tahun 2025, porsi motor bebek yang terjual hanya sekitar 3,37%, kemudian motor sport hanya memiliki pangsa pasar 2,89%.
Selanjutnya, performa ekspor motor buatan Indonesia menunjukkan hasil yang positif. Pada Januari 2025, ekspor motor buatan Indonesia menembus angka 41.489 unit, ada kenaikan dibandingkan ekspor motor bulan Januari 2024 yang mencatatkan angka 34.991 unit.
Sama seperti situasi di pasar domestik, pasar ekspor juga lebih menyukai motor-motor matic buatan Indonesia, meski persentasenya tidak sebesar pasar domestik. Di Januari 2025, ekspor motor buatan Indonesia sebesar 73,67% didominasi motor jenis matic.
Sedangkan untuk motor jenis bebek persentasenya adalah 8,47% dan untuk motor jenis sport memiliki persentase sebesar 17,86%. Adapun merek-merek motor yang mampu melakukan ekspor adalah Honda, Yamaha, Suzuki, dan juga TVS.
(lua/rgr)